SUARARAKYATINDO.COM – Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi. Hal itu disebabkan karena posisi Indonesia terletak di atas tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Australia, dan Pasifik, seperti dikutip dari Seri Bencana Alam di Indonesia, Gunung Meletus oleh Tim Editor Atlas dan Geografi. Gunung-gunung tersebut banyak yang dijadikan destinasi wisata pendakian. Lokasi yang menjadi tujuan favorit salah satunya terdapat di Jawa Tengah. Karena daerah itu terdapat beberapa gunung yang sudah banyak diketahui oleh pendaki.
Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu destinasi pendakian favorit. Ketinggiannya bisa mencapai 3000 mdpl. Hal itu layak untuk dijadikan target pendakian selanjutnya.
Para pendaki pemula hingga mereka yang terbiasa mendaki tentu bisa menyambangi gunung-gunung di Jawa Tengah.
Berikut, dibawah ini 5 gunung tertinggi di Jawa Tengah;

1. Gunung Slamet, 3.428 MDPL
Gunung Slamet adalah Gunung Tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Gunung ini disebut sebagai Atap Jawa Tengah. Secara administratif, gunung ini berada di 5 kabupaten, yaitu Brebes, Pemalang, Tegal, Purbalingga, dan Banyumas.
Jumlah jalur pendakian Gunung Slamet cukup banyak, yakni memiliki 7 jalur. Meliputi Guci Pemalang, Blambangan Purbalingga, Baturaden Banyumas, Sawangan Tegal, Kaligua Brebes, Dipajaya Pemalang, dan Kaliwadas Brebes.
Estimasi rata-rata pendakian Gunung Slamet bisa ditempuh selama 2 hari 1 malam. Dari 7 jalur itu, jalur favorit yang biasa di lewati yaitu via Blambangan. Trek nya terbilang mudah dan lebih cepat dari jalur lainnya. Lokasinya berada di Jalan raya kutabawa, Jl. Raya Gunjung, Bambangan, Kutabawa, Kec. Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
Gunung yang berada di ujung Jawa Tengah ini, treknya hampir mirip dengan Gunung Semeru. Setelah sampai di batas vegetasi, treknya mulai berpasir dan bebatuan, walaupun tak sepanjang di Semeru. Tingkat kemiringannya bisa sampai 60-80 derajat.
Menurut kalangan pendaki, puncak gunung terindah untuk menikmati lautan awan berada di Gunung Slamet.

2. Gunung Sumbing, 3.371 MDPL
Gunung Tertinggi kedua di Jawa Tengah disandang oleh Gunung Sumbing. Tentunya, trek pendakiannya tidak begitu mudah untuk di lalui. Apalagi, bentuknya yang kerucut serta treknya yang tanjakan sampai ke puncak, tentunya dapat menguji mental dan tekat. Hal itu layak untuk dipertimbangkan bagi pendaki pemula.
Gunung Sumbing berada di 3 kabupaten, yakni Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Gunung Sumbing memiliki 7 jalur pendakian. Jalur pendakian paling populer adalah melalui Pos Garung. Garung adalah sebuah desa di kaki bagian utara Gunung Sumbing, di kawasan Kledung Pass. Dekat dengan Desa Garung, yang mana pada desa itu juga terdapat basecamp untuk pendakian Gunung Sindoro.
Selain itu juga terdapat jalur lain seperti Bowongso, Cepit, Lamuk, Banaran, Butuh Kaliangkrik, dan Mangli Kaliangkrik. Jika tidak repot dengan beratnya beban air, maka solusinya pilih jalur di sisi selata, yakni via Butuh dan Mangli Magelang. Disana, terdapat beberapa sumber mata air. Sehingga dapat mengurangi beban carrier dan estimasi pendakian.
Posisinya berdekatan dengan Gunung Sinduro. Keduanya dianggap sebagai Gunung Kembar karena hampir sama bentuk dan tingginya. Ditengah keduanya, merupakan jalan provinsi menuju Gunung Prau Wonosobo.
Jogja dan Semarang bisa menjadi start awal jika berasal dari luar Jawa Tengah. Estimasi dari Jogja sekitar 2-3 jam begitupun dari Semarang ke Basecamp.

3. Gunung Lawu, 3.265 MDPL
Apakah anda pernah mendengar warung tertinggi di Indonesia? Nah, jawabannya ada di Gunung Lawu. Di puncak Gunung Lawu terdapat beberapa warung yang berada di ketinggian -+ 3000 mdpl. Warung yang paling terkenal yakni warung Mbok Yem. Ia adalah orang pertama yang mendirikan warung disana, dan setelah itu diikuti oleh warga lainnya yang berjualan disana.
Gunung Lawu merupakan gunung tertinggi ketiga. Lokasinya berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Letaknya berada di 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Karanganyar (Jateng), Ngawi (Jatim), dan Magetan (Jatim).
Umumnya terdapat 3 jalur yang bisa dilalui untuk pendakian. Ketiganya yaitu Jalur Via Candi Cheto (Jateng), Cemoro Sewu (Jatim), dan Cemoro Kandang (Jateng). Rute termudah bisa dilalui jalur Cemoro Sewu. Sedangkan rute terpanjang berada di jalur Candi Cheto.
Sepanjang trek pendakiannya Via Cheto akan disuguhi padang savana yang luas di pos 5 dan terdapat danau saat musim hujan. Tak hanya itu, Jalur Cheto terdapat Sumber Mata Air di Pos 2 dan Pos 3.
Di puncak Lawu, terdapat sebuah makam Taja Brawijaya V atau Brhe Kerthabumi (Raja Majapahit terakhir di Trowulan). Dalam konsep agama Hindu, Raja Brawijaya V mengalami moksa disana.

4. Gunung Sindoro, 3,153 MDPL
Jika kalian pernah membeli Air Mineral merk Aqua, dan kalian sempat kebingungan dengan penggunaan gambar gunung di Logo Aqua, ternyata gambar tersebut yaitu pemandangan deretan gunung di Jawa Tengah, tepatnya Gunung Sinduro, Sumbing dan Kembang. Untuk melihatnya secara langsung, kalian bisa melalui puncak Gunung Prau.
Gunung sindoro adalah gunung yang bersebelahan dengan Gunung Sumbing. Para pendaki menganggap keduanya sebagai Gunung Kembar. Lokasi Gunung Sindoro berada di 2 kabupaten, yakni Temanggung dan Wonosobo. Gunung tersebut merupakan Sebuah Gunung Vulcano aktif.
Gunung Sindoro memiliki 6 jalur pendakian, yakni Via Kleddung, Ndoro Arum, Alang-alang Sewu, Bansari, Sigedang, dan Bedakah.
Di Jawa Tengah terdapat sebutan Gunung Triple S, yakni Gunung Sinduro, Sumbing, dan Gunung Slamet.
Basecamp Kleddung merupakan jalur populer dikalangan pendaki. Lokasinya berada di sisi selatan, tepat samping jalan provinsi.
Menurut beberapa pendaki, di Gunung Sindoro terdapat Babi Hutan yang sering dijumpai. Biasanya di Pos Sunrise Camp saat pendaki mendirikan tenda. Bagi pendaki dilarang meletakkan makanan sisa di depan tenda di dalam tenda dalam keadaan terbuka. Karena dapat mengundang kehadiran Babi Hutan.

5. Gunung Merbabu, 3142 MDPL
Terakhir, ada Gunung Merbabu sebagai gunung tertinggi ke 5 di Jawa Tengah. Gunung ini disebut sebagai gunung terindah di Indonesia. Padang savananya yang luar, bukitnya yang mirip bukit teletubis menjadi daya tarik tersendiri.
Gunung Merbabu adalah gunung api yang bertipe Strato. Secara administratif, Gunung Merbabu berada di wilayah Kabupaten Magelang pada lereng sebelah barat, Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan, Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara.
Untuk melakukan pendakian, diharapkan terlebih dahulu mendaftar/booking secara online di laman https://booking.tngunungmerbabu.org/.
Terdapat 5 jalur pendakian, yaitu Via Selo, Swanting, Wekas, Cuntel, dan Thekelan. Semua jalur tersebut memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Via Selo merupakan jalur yang landa serta populer dikalangan pendaki dan terdapat jalur yakni Selo lama dan Selo Baru. Jika pendaki melalui jalur ini maka pendaki bisa mendirikan tenda di Sabana 2, karena Sabana 2 sangat terkenal. Tempat ini pendaki bisa melihat pemandangan matahari terbenam yang sangat cantik, dan juga pemandangan rasi bintang pada malam hari.
Jalur tersulit yaitu Via Swanting. Jalur ini terkenal sangat terjal karena jalur pendakian melalui bagian barat Gunung Merbabu, terdapat deretan bukit yang sangat tinggi dan curam, jalur ini tidak cocok untuk pendaki pemula.
Jalur ini juga memiliki karakter khas yang lain yaitu Jalur Suwangin memiliki angin dingin. Walau demikian, Jalur Suwanting memiliki pemandangan yang sangat indah, di jalur ini pendaki akan mendapatkan panorama matahari terbit dan matahari terbenam yang indah dari Puncak Suwanting. Waktu tempuh untuk melakukan pendakian Gunung Merbabu melalui Jalur Suwanting sekitar 8-12 jam.
Bagi yang ingin melalui jalur tercepat, yakni Via Wekas. Treknya lumayan mudah dan cocok untuk pemula. Pendaki yang melalui jalur ini akan dapat melihat Kawah Candradimuka dengan sangat jelas, bahkan para pendaki bisa mencium bau belerang. Jalur Wekas memiliki 3 Pos Pendakian dengan waktu tempuh untuk mencapai puncak adalah sekitar 5-10 jam.
Itu dia 5 Gunung Tertinggi di Jawa Tengah. Tetap patuhi aturan pendakian. Usahakan melengkapi segala kebutuhan pendakian. Jaga kesehatan dan keselamatan. Tetap rawat alam Indonesia. Semoga bermanfaat, Salam Lestari…!