SUARARAKYATINDO.COM, Sumenep – Damian Oliver, eks pemain Cristal Palace, menceritakan pengalamannya seusai gantung sepatu dari dunia sepak bola dan banting setir ke industri film porno.
Mantan pemain Crystal Palace itu mengakui jika menjadi aktor yang membintangi film porno ternyata tidak menyenangkan sebagaimana yang dipikirkan oleh kebanyakan orang.
Damian Oliver bercerita bahwa dirinya menghabiskan waktu di penjara sebelum terjun ke industri film porno.
Dirinya juga menceritakan bahwa pada masa-masa awal kariernya sebagai bintang film porno, dia harus melangsungkan pengambilan gambar selama enam jam non-stop.
Dia hanya mendapatkan bayaran sebesar 150 pounds, atau setara dengan Rp 2,7 juta dari aktivitas yang penuh dengan keringat itu.
Dalam podcast yang berjudul ‘Anything Goes with James English’ itu, dia juga menyebut bahwa pengalaman pertamanya sangat mengerikan.
“Itu sangat menakutkan. Saat berada di set pertama saya, juru kamera di sana adalah seorang Irlandia besar dengan kepala botak,” tutur Damian Oliver, dikutip dari _Sport Bible_.
“Dia cukup menakutkan. Saya harus mengeluarkan penis saya di depannya dan mulai bercinta dengan pemeran perempuan,” sambung Damian Oliver.
Oliver juga mengakui bahwa dirinya sempat kesulitan untuk mengeksekusi adegan demi adegan, disebabkan situasi yang penuh tekanan.
“Orang-orang biasa mengatakan kepada saya, ‘Anda bisa tetap melakukan semuanya’. Karena mereka tahu bahwa saya biasa tidur dengan gadis-gadis,” kata Oliver.
“Saya adalah seorang pemain dan mereka berkata, “Anda mungkin juga bisa dibayar untuk itu (hubungan seksual)”, tambahnya.
Dirinya juga mengakui bahwa keputusannya untuk bekerja sebagai aktor film porno dilakukan untuk menambah pemasukan. Padahal sebetulnya, dia juga bekerja sebagai pelukis dan tukang dekorasi.
Oliver menyebut bahwa pekerjaan yang digelutinya itu ternyata sangat berbeda dengan bayangan orang-orang.
“Ketika saya masih berada di Crystal Palace, saya tahu bahwa saya bisa mendapatkan lebih banyak uang jika saja terus bertahan bersama mereka”, tutupnya.