Kolom  

Deretan Puisi-Puisi Mas Dewa, “Pesan Dari Kenangan”

Deretan Puisi-Puisi Mas Dewa, "Pesan Dari Kenangan"
Akhirnya diriku merasa bangga karena kenangan diriku sangat dramatis. Foto; Sangar anak alam

Oleh; Mas Dewa

Pesan Dari Kenangan

Akan kutuliskan cerita indah tentang rindu dan penantian
Biar kau tak gampang menangis lagi

Kekasih,
Tahukah kau ketabahan air yang tak pernah disapa oleh daun talas
Tahukah kau kesetiaan pungguk yang selalu merindukan bulan
Tahukah kau keikhlasan seorang ibu yang menyusui anaknya tengah malam
Tahukah kau kepedihan seekor induk burung yang sarang dan telurnya di porak – porandakan pemangsa

Aku akan sedikit menjawabnya untukmu
Agar kau tak perlu mengawinkan alis
Karena kutau, masalah dan masa lalumu telah menumpuk dipundak itu
Menjadi beban
Menjadi penghalang
Bagi cita – cita dan cintamu

Tapi tidak akan kutulis semua disini
Karna pasti kau akan jenuh membacanya
Dan aku tak mau kau mengalaminya

Dalam perjalanan panjang!
Kita mesti akan bertemu dengan kerikil tajam atau jurang yang curam
Lalu, kita diberikan pilihan dalam waktu singkat
Melewati kerikil tajam atau terjun kedalam jurang yang curam
Tentu saja keduanya bukan pilihan yang menyenangkan
Paling tidak kau mengetahuinya
Kau hanya perlu sekali lagi menyelami samudra hatimu
Tanyakan kepadanya
Mana yang harus dipilih

Baca Juga:  Sajak Mas Dewa, "Ibadah Sajak"

Perlahan pejamkan matamu
Adakan rasa yang merasakan
Atau rasa yang dirasakan
Semua mutlak milikmu
Pilih saja
Boleh juga kau pilih untuk tidak memilih

Satu pertanyaan terakhir yang menuntunmu pada jawaban yang hakiki
Sederhana saja
Tentu kau pernah bertemu dengan sayur kangkung
Entah di pinggir kali
Atau didalam mangkuk sop
Coba perhatikan baik – baik
Dan cari isi jantung kangkung itu
Jika kau telah menemukannya
Maka seluruh jawaban akan terjawab dengan sendirinya

Tiris, 11 Juni 2022

Rasa Yang Merasakan

Pohon kelapa itu tinggi sekali
Aku susah turun
Bagaimana ini ?

Begitu kata temenku saat pertama kali nonton si bolang
Bisa – bisanya naik pohon setinggi itu
Tapi tak bisa turun

Baca Juga:  Orkestrasi Politik Kita Membodohkan

Nanti buah kelapanya kita konsumsi bersama
Bersama tupai, musang, dan kawanan lainnya
Biar sama – sama tau rasanya buah yang tinggi keberadaannya

Jika kamu diposisi itu
Mampukah kau turun
Dan membaginya pada rakyat jelata
Entahlah
Itu urusanmu
Untuk memikat khalayak ramai

Sedang Aku
Akan tetap dan terus mempertahankan keinginan
Memanjat impian
Memeluk harapan

Tiris, 11 Juni 2022

Rasa Yang Dirasakan

Rokokku telah habis

Masa sulit tiba

Entah ini sulap macam apa

Jika rokokku tinggal sebatang

Perasaan sesal tiba – tiba menjelma seorang pendeta

Mempertanyakan :

Apa yang kau rasakan pada tiap – tiap batang rokok sebelumnya

Sungguh ku tak habis fikir

Apa makna yang kurasakan

Sekedar dibakar, hembuskan, dan selesai

Memang sampai saat ini

Sesal tidak bisa ditafsir awal – awal

Apa begitu juga dengan cintamu ?

Tiris, 11 Juni 2022

Tinggalkan Balasan