Oleh; Umi Nurhayati
Jalan Malang
Aku tahu, saat ini kau kehilangan
Penglihatan terhadap hati
Suka atau tidak, bertamasyalah !
Mengarungi lautan kebimbangan
Apa yang kau sebut sebagai jalan
Saat ini bagai pohon tak berbuah
Orang berkata di bawah kakimu ada surga
Entah itu sogokan atau bentuk kehumanisan
Manakala engkau melepaskan
Silsilah juga peran
Maka tolonglah,
Pergi juga dari singgasana
Unsur paling rendah
Adalah watak kebinatangan
Menjadikan ego tak saling mengenal
Dan “salik” dipertanyakan
Yogyakarta, 06 Agustus 2022
Terkenal Dalam Kegilaan
Belum pernah aku merasakan
Kegilaan dalam pikiran
Jika kau pecundang
Maka berikanlah keadilan
Jika kau baik pribadi
Maka bentangkan sajadah
Pujilah Dia Yang Maha Benar
Sebutlah namaNya
Atau basuhlah kakimu itu
Dengan tangis diri
Apa yang memalukan
Sejatinya dikubur dalam
Bukankah masing-masing kisah
Mengilustrasikan titik tekan
Sekarang aku katakan
Anakmu merengek
Pesan yang harusnya kau selami
Menjadi sia-sia dan tak penting
Bagaimanapun bengal tetaplah bengal
Tak akan ada rumah untuk engkau singgah
Yogyakarta, 06 Agustus 2022