SUARARAKYATINDO.COM – Anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi PKB, Kaisar Abu Hanifah, menegaskan perlunya pemerintah segera menyusun peta jalan (road map) yang jelas dalam pengembangan industri mobil listrik dan baterai nasional.
Hal ini ia sampaikan dalam diskusi publik bertajuk “Industri Mobil Listrik dan Baterai EV Nasional” di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat.
Menurut Kaisar, meskipun ada upaya menuju elektrifikasi kendaraan, kebijakan yang diambil pemerintah masih bersifat parsial dan belum menunjukkan komitmen serius.
“Soal industri mobil listrik ini – kalau tadi bahasanya Pak Aditya – masih setengah-setengah. Memang ada upaya ke arah sana, tapi political will dari pemerintah ini belum kelihatan. Terutama dari sisi road map industri baterai, sejauh ini yang ada baru insentif pajak dan kebijakan terbatas lainnya,” ujar Kaisar, Kamis (6/2/2025).
Ia menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam industri ini, terutama karena cadangan nikel yang melimpah sebagai bahan utama baterai kendaraan listrik.
Namun, tantangan dalam pengolahan nikel masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah.
“Jalan untuk menuju industri baterai itu masih sangat panjang. Karena nikelnya masih dalam bentuk mentah, baru naik ke tingkat dua. Masih jauh untuk mencapai tingkat sulfat nikel yang dibutuhkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kaisar menekankan bahwa tanpa peta jalan yang matang, pengembangan industri ini akan sulit berjalan secara optimal.
Ia juga mendorong semua kementerian dan lembaga terkait untuk lebih fokus dalam mendukung industri mobil listrik dan baterai nasional.
“Kita perlu benar-benar mencanangkan peta jalan yang serius, dan semua kementerian serta lembaga terkait harus fokus. Karena sejauh ini masih kelihatan setengah-setengah. Atau bahkan mungkin hanya seperempat tingkat keseriusannya,” tandasnya.
Diskusi publik ini turut menghadirkan sejumlah tokoh, termasuk Ketua Umum DPP PKB yang juga Menko Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), serta para ahli industri dan akademisi, seperti Direktur Industri Permesinan Solehan, Associate Professor Teknik Mesin UI Mohammad Aditya, dan Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara.
Dengan urgensi yang semakin meningkat dalam transisi energi, desakan untuk mempercepat pembuatan peta jalan industri mobil listrik dan baterai nasional diharapkan bisa mendorong pemerintah untuk mengambil langkah konkret dan strategis ke depan.