Dalam pertanyaan treatment pertama, dimasukkan nama Puan Maharani. Pertanyaannya adalah bila PDIP mencalonkan Puan Maharani untuk menjadi presiden, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu atau Bapak pilih di antara partai-partai berikut ini bila pemilihan umum dilakukan sekarang? Ada 27 persen yang menyatakan akan memilih PDIP. Saiful menjelaskan bahwa walaupun suara PDIP naik dibanding pertanyaan kontrol, tapi kenaikan ini memiliki tingkat signifikansi yang kurang meyakinkan.
Bila yang dicalonkan PDIP adalah Ganjar (treatment kedua), suara PDIP menjadi 36 persen, naik 16 persen. Ini menunjukkan pengaruh Ganjar jauh lebih kuat.
Jika PDIP mencalonkan Prabowo Subianto (treatment ketiga), suara PDIP menjadi 26 persen. Efek Prabowo kurang lebih sama dengan Puan Maharani pada suara PDIP.
Secara keseluruhan, menurut Saiful, yang signifikan menaikkan suara PDIP adalah Ganjar.
“Dilihat dari eksperiment ini, yang akan memperkuat PDIP dari sisi calon presidennya adalah Ganjar Pranowo,” jelasnya.
Untuk sementara, Golkar memutuskan untuk memajukan ketua umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai calon presiden. Dalam pelbagai survei, Airlangga belum cukup kompetitif dibanding calon-calon yang lain. Karena itu siapa yang bisa mengangkat Golkar dalam pemilihan legislatif?