SUARARAKYATINDO.COM, Yogyakarta – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X mengatakan bahwa Gunung Merapi mengalami erupsi siang tadi. Gunung Merapi itu Tidak mungkin meletus.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X menyebut aktivitas vulkanik itu menambal titik-titik yang rusak akibat ditambang.
“Merapi itu ya erupsi begitu saja, tidak akan meletus seperti dulu. Yang penting ngebaki sing dirusak (mengisi yang dirusak) karena ditambang, itu saja,” kata Sultan pada Sabtu (11/3/2023).
Ia juga meyakini, meski membutuhkan waktu yang tidak sebentar, aktivitas vulkanik Gunung Merapi akan berhenti dengan sendirinya. Terkait potensi luncuran awan panas guguran Merapi yang mencapai 5-7 kilometer, Sultan meminta masyarakat tidak perlu khawatir.
“Nanti kalau yang berlubang-lubang itu sudah tertutup, kan berhenti sendiri. Memang itu perlu lama karena tidak hanya di atas, yang di bawah kan juga pada berlubang, kan gitu,” ujar Raja Keraton Jogja itu.
“Tidak apa-apa, hanya sampai di atas saja, tidak akan meletus. Sudah berbeda, wong sudah 10 tahun lebih. Biasanya kan 4 tahun meletus. Sekarang memang harus keluar, ya memang nyembur, tapi kan hanya 1-2 kilometer. Karena yang ditambang kan di sekitar situ,” ucap Sultan.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi, yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan DIY, mengalami erupsi siang ini. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan ada luncuran awan panas dari Gunung Merapi pada pukul 12.12 WIB.
Dalam Erupsi Gunung Merapi pada Kali ini hanya mengeluarkan awan panas saja, tidak mungkin meletus pada beberapa tahun yang lalu.
Semoga dengan apa yang di semburkan oleh Gunung Merapi kali ini tidak ada korban jiwa. Sebab, pada saat meletus Gunung Merapi sudah banyak korbannya.