SUARARAKYATINDO.COM, Probolinggo – Pemerintah Desa Pedagangan, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ikut meramaikan Tiris Festival Carnival (TFC) dalam rangka meramaikan HUT RI ke 77 yang diselenggarakan oleh pemerintah Kecamatan Tiris, Selasa (23/08/2022).
Tiris Festival Carnival dimulai jam 08.00 pagi, start dari jalan Songa Adventure Ranugedang sampai Puskesmas Ranugedang, Pesawahan.
Dengan adanya Carnival itu, Seluruh elemen masyarakat Tiris Wilayah Barat membuat ruas jalan raya Ranugedang – Pesawahan.
Ahmad, selaku Kepala Desa Pedagangan berserta keluarga juga turut hadir untuk meramaikan acara TFC.
Pak Kades terlihat gagah berwibawa memakai pakaian ala koboy, menunggangi kuda dan berkalung uang seratus ribu rupiah yang dikawal oleh ajudannya sembari memegang ikat kudanya serta diiringi lagu khas madura.
Sorak meriah dari masyarakat setempat pecah ketika pak Kades melambaikan tangan serta menari di atas kuda layaknya pawang kuda yang handal.
Segenap jajaran pemerintahan Pedagangan yang sering disebut perangkat desa juga ikut serta mengiringi dibelakang pak Kades. Antusias yang dijunjung tinggi melahirkan kegembiraan oleh masyarakat yang menyaksikan acara Carnival yang satu tahun satu kali.
Pak Kades Ahmad menyatakan kegembiraannya mengikuti acara Tiris Festival Carnival Wilayah Tiris Barat dengan menari ria diatas kudanya.
“Saya sangat gembira mengikuti acara TFC Wilayah Tiris Barat ini. Sudah lama tidak turun ke jalan, memberi energi positif pada masyarakat. Sebab, sudah 2 tahun lamanya masyarakat tidak mendapatkan hiburan gratis yang biasa dilaksanakan tiap tahunnya, dikarenakan adanya Covid ’19.
“Saya juga memberikan contoh khususnya pada rakyat saya sendiri bahwa, saat ini memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sudah tidak perlu tumpah darah sebagaimana para pejuang terdahulu,” tambahnya.
Tiris Festival Carnival berjalan dengan baik dan lancar. Meski cuaca sangat panas tidak mengurangi sedikitpun rasa Nasionalisme para peserta karnaval.
“Cukup kita hidup rukun damai, saling asih dan asuh, menjaga ketahanan NKRI, dan yang terpenting tetap menjaga nama baik desa masing – masing demi keutuhan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.