SUARARAKYATINDO.COM – Probolinggo, Ketua Panitia Kerja (Panja) Pupuk DPRD Kabupaten Probolinggo, Muchlis, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kios pupuk setelah menerima banyak keluhan dari petani terkait harga pupuk subsidi yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
Sidak ini dilakukan di tiga lokasi, yaitu Pasar Kebonagung Kecamatan Kraksaan, Desa Bocor Kulon Kecamatan Pakuniran, dan Desa Binor Kecamatan Paiton.
Hasilnya, ditemukan bahwa harga pupuk subsidi di beberapa kios masih jauh di atas ketentuan pemerintah.
“Saya turun langsung ke lapangan untuk memastikan kebenaran keluhan petani. Hasilnya, memang ditemukan harga yang tidak sesuai dengan HET. Ini harus segera diselesaikan agar petani tidak terus terbebani,” ujar Muchlis, Senin (24/2/2025).
Muchlis, yang juga Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Probolinggo, mengingatkan seluruh distributor dan kios pupuk untuk mematuhi HET yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp112.500 per sak untuk pupuk urea dan Rp115.000 per sak untuk pupuk Phonska.
Selain itu, ia menyoroti adanya tambahan biaya pengantaran pupuk yang dibebankan kepada petani.
Menurutnya, biaya ini tidak boleh dikenakan jika petani mengambil langsung pupuk di kios.
“Saya tegaskan, kios harus menjual pupuk sesuai HET. Jika ada biaya tambahan, petani berhak meminta penjelasan dan menolaknya jika tidak masuk akal,” tegasnya.
Muchlis juga menekankan bahwa tidak boleh ada kesepakatan sepihak antara distributor dan kios yang menyebabkan harga pupuk subsidi naik di luar ketentuan.
Ia memastikan Panja Pupuk DPRD akan bertindak tegas terhadap segala bentuk pelanggaran.
“Masalah pupuk subsidi ini tidak boleh dimainkan demi keuntungan pribadi. Kami akan mengawasi dengan ketat agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi,” tandasnya.
Muchlis pun mengajak petani untuk terus berkomunikasi dengan Panja Pupuk DPRD agar permasalahan ini bisa segera dituntaskan, demi keberlanjutan sektor pertanian di Kabupaten Probolinggo.