SUARARAKYATINDO.COM – Yogyakarta, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyatakan mosi tidak percaya kepada 13 calon rektor setelah undangan debat terbuka mengenai Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang digelar di halaman gedung multi purpose (MP) UIN Sunan Kalijaga pada Senin (27/5/2024) tidak dihadiri oleh calon rektor tersebut.
Presiden Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Thoriqotur Romadhani, menyebut bahwa sebelumnya pihak DEMA telah mengirimkan undangan resmi kepada enam calon rektor yang menyatakan kesediaan untuk hadir. Namun, saat hari pelaksanaan, tidak satu pun dari mereka yang hadir di acara tersebut.
“Sebelumnya, kami telah mengirimkan undangan resmi kepada calon rektor itu, ada enam orang yang menerima dan mereka menyanggupi, namun hari ini tidak ada yang hadir,” ujar Thoriq pada Senin (27/5/2024).
Thoriq, yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, menduga adanya intervensi dari Al Makin, rektor yang masih menjabat, yang meminta calon rektor lainnya untuk tidak menghadiri undangan debat tersebut. Thoriq menilai, forum debat terbuka ini seharusnya menjadi bagian dari ruang akademik yang penting.
“Awalnya kami diterima dengan baik oleh calon rektor, hanya saja ada 3 calon rektor yang menolak sejak awal. Nah, calon rektor yang lain memastikan untuk hadir, namun semalam saya mendapatkan informasi kalau ada instruksi dari Al Makin agar calon rektor yang lain tidak hadir ke forum ini,” jelasnya.
Menanggapi absennya para calon rektor, Thoriq menyayangkan sikap mereka dan menuntut agar mereka segera menemui mahasiswa untuk meminta maaf secara terbuka.
“Kami sangat menyayangkan tindakan calon rektor yang tidak menghadiri forum ini. Oleh karena itu, kami menuntut calon rektor agar menemui mahasiswa dan meminta maaf secara terbuka,” tegas Thoriq saat membacakan pernyataan sikap.
Forum debat terbuka yang diinisiasi oleh DEMA UIN Sunan Kalijaga ini dirancang untuk memberikan ruang kepada calon rektor untuk menyampaikan ide dan gagasannya tentang berbagai permasalahan di kampus, terutama terkait isu Uang Kuliah Tunggal (UKT). Forum ini juga bertujuan agar mahasiswa bisa mendalami tanggapan calon rektor terhadap masalah-masalah kampus.