Oleh: J-Rifa
Mengenang Perjuangan Pada NU, Melawan Penjajah, Karomah, Mempunyai Akhlaq Pada Hewan KH Hasan Sepuh Genggong KH. Hasan Sepuh Genggong merupakan salah satu pendiri pesantren di Kabupaten Probolinggo yang sangat di kenal oleh segenap kalangan masyarakat di penjuru Indonesia.
KH. Hasan Sepuh Genggong merupakan pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong kedua setelah KH Zainal Abidin pada tahun 1839 sampai 1952 M. Banyak kontribusi yang dilakukan, dari melalui karangannya kitabnya, bisa mempunyai ahlaq pada hewan, pendiri Nahdatul Ulama (NU), hingga menjadi komandan perang saat melawan penjajah Belanda.
Tak hanya itu, KH Hasan Sepuh Genggong ini juga merupakan seorang guru sufi yang terkenal sebagai salah satu Mursyid Thoriqoh Naqsyabandiyah yang sampai sekarang masih eksis di jalankan di Masjid Al-Barokah Genggong Pesantren.
Sebelumnya, KH. Hasan Sepuh, lahir di Sentong, Krejengan, Probolinggo, 27 Rajab 1259 Hijriyah / 23 Agustus 1843 Masehi – meninggal di Genggong, 11 Syawal 1374 hijriyah / 1 juni 1955 masehi).
Karya KH. Hasan Sepuh Genggong
Kholifah kedua Pesantren Zainul Hasan Genggong dan intelektual yang produktif menulis kitab, yang meliputi bidang-bidang fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis. Salah satu karyanya adalah kitab Nadham Safinatun Najah.