SUARARAKYATINDO.COM, Probolinggo- Para nelayan di Pelabuhan Tanjung Tembaga Mayangan Kota Probolinggo menjerit soal Naiknya Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar.
Pasalnya, akibat naiknya harga Solar para nelayan sudah banyak menganggur dan memarkir kapal di pelabuhan.
Salah satu nelayan Mustofa, menjerit soal solar yang susah, apalagi harga solar sebentar lagi akan naik. Dirinya memilih tidak nelayan.
“Susah nelayan kaluar seperti ini. Sekarang saja saya memilih tidak melalut sementara waktu karena sulitnya mendapatkan solar. Terlebih lagi kalau naik harganya,” ujar Mustofa, Kamis (1/9/2022).
Mustofa meminta kepada pemerintah, khususnya pemerintah Probolinggo untuk memikirkan lagi terkait naiknya harga BBM. Kemarin sudah membebani para nelayan akibat naiknya harga Solar yang awalnya harga 5.500 perliter menjadi Harga 6.500 perliter.
“Kalau saya saja untuk tiap berlayar membutuhkan 1.000 liter solar dan 250 liter pertalite sebagai bahan bakar genset untuk penerangan. Kalau harganya naik pastinya biaya melaut akan naik,”tambahnya.
Semoga pemerintah pusat, bahkan Pemerintah Probolinggo khususnya mendengar jeritan para nelayan yang sudah lama tidak berlayar akibat sulitnya Solar dan harganya yang akan naik.
Segera pemerintah menemukan langkah dan solusi untuk memecahkan persoalan-persoalan harga Bahan Bakar Minyak jenis Pertalite dan Solar ini.