SUARARAKYATINDO.COM, Probolinggo – Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Probolinggo masih diwaspadai oleh Dinas Pertanian Probolinggo.
Wajar saja, sepanjang 2024, ada 116 ternak terkena PMK. Bahkan Selama dua pekan di awal tahun ini petugas telah menemukan 31 sapi terindikasi terkena PMK.
Puluhan ternak tersebut saat ini terus dilakukan pemantauan. Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Nikolas Nuryulianto mengatakan, temuan PMK pada sapi tersebut menjadi atensi.
Pasalnya penyakit tersebut jika tidak ditangani serius dapat menyebar pada sapi lainnya. Perlu ada tindakan baik dari dinas yang menangani maupun masyarakat yang memiliki ternak agar penyebaran virus dapat ditekan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Disperta Kabupaten Probolinggo drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan, kegiatan desinfeksi pasar hewan tradisional secara rutin dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir pergerakan virus ataupun bakteri yang ada di pasar hewan tradisional.
“Desinfeksi di pasar hewan tradisional ini dilakukan supaya kumannya berkurang sehingga ternak masuk sehat dan pulang juga dalam kondisi sehat,” katanya, Senin (13/1/2025).
Selain desinfeksi, Disperta juga memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pelaku usaha di sekitar pasar hewan tradisional terkait dengan penyakit hewan menular.
Sekaligus membagikan leaflet dan poster tentang penyakit hewan serta membagikan desinfektan kepada koordinator pasar, peternak dan pelaku usaha peternakan secara gratis.
“Harapannya para peternak maupun pemilik ternak, apabila mau masuk pasar sebaiknya ternaknya juga dalam kondisi sehat,” ucapnya.