Profesional Muda Nilai Momentum Krisis BBM Jadi Pintu Perbaikan Pertamina Menuju Kemandirian Energi Nasional - Suararakyatindo

Menu

Mode Gelap
Ambulans Terguling di Tengah Festival Wisata Probolinggo: Sopir Magang, Prosedur Pengawasan Jadi Pertanyaan Probolinggo Kian Serius Garap Industri Ternak Kambing dan Domba Skandal Pertalite Probolinggo: DPRD Desak Pemeriksaan Segera Atasi  Garda Bangsa Panen Edamame di Lereng Argopuro, Dorong Petani Probolinggo Masuk Pasar Ekspor Aksi Gila Gengster di Probolinggo, Dua Pemuda Jadi Sasaran Amukan Tengah Malam Kyai Ahmad Ubaidillah Nahkodai FKDT Kabupaten Probolinggo Lima Tahun ke Depan

Nasional

Profesional Muda Nilai Momentum Krisis BBM Jadi Pintu Perbaikan Pertamina Menuju Kemandirian Energi Nasional

badge-check


					Founder Profesional Muda, Ir. Haudhi Ramdayuza, S.T., IPM., ASEAN Eng., menilai kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mendorong SPBU swasta membeli BBM dari Pertamina merupakan langkah win-win solution. (Sumber foto: Istimewa) Perbesar

Founder Profesional Muda, Ir. Haudhi Ramdayuza, S.T., IPM., ASEAN Eng., menilai kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mendorong SPBU swasta membeli BBM dari Pertamina merupakan langkah win-win solution. (Sumber foto: Istimewa)

JAKARTA – Founder Profesional Muda, Ir. Haudhi Ramdayuza, S.T., IPM., ASEAN Eng., menilai kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mendorong SPBU swasta membeli BBM dari Pertamina merupakan langkah win-win solution. Menurut Haudhi, kebijakan ini menguntungkan semua pihak.

“Negara melalui BUMN Pertamina tetap memperoleh manfaat dari distribusi BBM ke SPBU Swasta. Di sisi lain, masyarakat tetap bisa membeli BBM di SPBU swasta yang dinilai memiliki kualitas dan layanan lebih baik. Kondisi ini sekaligus menjadi momentum bagi Pertamina untuk berbenah, memperbaiki kualitas dan pelayanan agar masyarakat kembali percaya pada produk dalam negeri,” tegasnya.

Polemik kelangkaan BBM di SPBU swasta seperti Shell dan BP beberapa waktu terakhir memang menyita perhatian publik. Menurut Haudhi, krisis ini harus menjadi tamparan keras bagi pemerintah maupun pelaku usaha energi.

Ia menilai langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambah kuota impor BBM lebih dari 10 persen dibanding tahun lalu adalah strategi tepat untuk menjaga ketersediaan pasokan.

“Keputusan Bapak Bahlil Lahadalia Menteri ESDM menambah kuota impor BBM merupakan langkah strategis yang menjamin pasokan nasional tetap aman. Kelangkaan di SPBU swasta bukan akibat kurangnya impor, melainkan karena terjadi pergeseran konsumen,” ujarnya.

Haudhi menilai pergeseran besar-besaran konsumen ke SPBU swasta terjadi akibat menurunnya kepercayaan publik pada Pertamina, terutama setelah kasus BBM oplosan bercampur air mencuat.

“Kepercayaan masyarakat jadi faktor utama. Insiden BBM bercampur air jelas merusak citra Pertamina dan mendorong publik beralih ke SPBU swasta,” tegasnya.

Selain itu, Haudhi menyoroti langkah strategis pemerintah yang mulai mengalihkan impor BBM dari Singapura ke Amerika Serikat dan Arab Saudi. Keputusan ini dinilai tepat untuk efisiensi biaya sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.

“Dengan dermaga berkapasitas besar yang sedang dibangun, impor bisa langsung dilakukan dengan kapal besar dari AS dan Timur Tengah sehingga biaya lebih efisien. Diversifikasi pasokan juga memperkuat ketahanan energi kita,” jelasnya.

Menurutnya, penguatan koordinasi lintas sektor sangat penting. Audit realisasi kuota impor, transparansi distribusi, dan komunikasi publik yang terbuka harus menjadi prioritas.

“BBM bukan sekadar komoditas dagang. Ini kebutuhan publik yang menyangkut biaya hidup, mobilitas, hingga stabilitas sosial. Kebijakan Menteri ESDM sudah di jalur yang tepat, tinggal memastikan implementasinya konsisten di lapangan,” tambah Haudhi.

Di akhir pernyataannya, Haudhi menegaskan bahwa momentum krisis BBM harus diarahkan menuju kemandirian energi nasional.

“Profesional muda siap berkontribusi menghadirkan solusi inovatif, baik dalam efisiensi distribusi maupun percepatan transisi energi bersih. Dari sekadar mengatasi kelangkaan, kita harus bergerak menuju kemandirian dan keberlanjutan energi bangsa,” pungkasnya.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Harga Emas Antam Naik Lagi, Tembus Rp 2,29 Juta per Gram pada Jumat 7 November 2025

7 November 2025 - 19:08 WIB

Harga Emas Antam Naik Lagi, Tembus Rp 2,29 Juta per Gram pada Jumat 7 November 2025

Najib Atamimi: Jangan Lupakan Jasa Soeharto, Saatnya Beri Gelar Pahlawan Nasional!

6 November 2025 - 18:10 WIB

Najib Atamimi: Jangan Lupakan Jasa Soeharto, Saatnya Beri Gelar Pahlawan Nasional!

IPDA dan Kemenpora Dorong Model Baru Kepemimpinan Generasi Muda yang Berakar dan Inovatif

5 November 2025 - 17:35 WIB

Dr. H. A. Iman Sukri, M.Hum Tekankan Urgensi Kesejahteraan Guru Madrasah dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI di Ponorogo

16 Oktober 2025 - 10:17 WIB

Dr. H. A. Iman Sukri, M.Hum Tekankan Urgensi Kesejahteraan Guru Madrasah dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI di Ponorogo

Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus Rekor Baru di Semester II-2025

28 September 2025 - 19:32 WIB

Harga Emas Antam Naik Lagi, Tembus Rp 2,29 Juta per Gram pada Jumat 7 November 2025
Trending di Nasional
error: