Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Kolom

Puisi Tri Puji, “Kehawatiran Malam”

×

Puisi Tri Puji, “Kehawatiran Malam”

Sebarkan artikel ini
Puisi Tri Puji, " Kehawatiran Malam"
Aku Duduk Manis Disini Sambil Mendengarkan Suara Ombak Yang Menyapaku. Foto: Kumparan.com

Oleh: Tri Puji

“Kehawatiran Malam”

Advertisement
Example parallax
Scroll kebawah untuk membaca

Aku termenung melihat sapaan ombak
Tak sadar, bahwa itu keindahan
Diantara kesunyian
Diantara hemburan angin yang bergerak
Mengisyaratkan hati yang lepas kerinduan
Aku disini..
Aku termenung diantara kegelisahan
Di antara ombak yang menyapa pada kesunyian.

Aku termenung melihat sapaan ini
Antara kerinduan
Antara kegelisahan
Antara suasana angin yang sunyi

Tak heran, kegelisahanmu membuat aku takut untuk melangkah.
Jagan khawatir, aku disini masih ingat dirimu.

Baca Juga:  Seberkas Puisi JQ Soenardi Dia Dan Ia

Dibawah pohon Cemara
Pandangan bayang-bayang dirimu selalu ada.
Disetiap bait ini,
Aku syairkan kata-kata kerinduan yang mendalam.

Kobaran api yang berdebu
Dihembus sedikit demi sedikit
Sehingga hanya tampak serpihan api yang menyapa bibir pantai.
Sederhana, Itu kegelisahan aku pada sunyi kali ini.

 

“Antara Desiran Angin”

Angin menyapa tubuhku
Tak ada lain hanya ada kedingin pada pori-poriku.
Tak sadar, bahwa itu bayang-bayang yang selalu menghantui jiwa.

Baca Juga:  Seberkas Puisi JQ Soenardi

Pada kesunyian kali ini aku bercerita tentang kecemasan dan kehawatiran…
Tak ada suara..
Tak ada suara kaki melangkah..
Yang ku dengar hanya suara hati yang jelas.

Aku melihat daun berguguran.
Tidak tabah dengan apa yang disapa angin pada tubuhku.
Semoga itu hanya ilusi belaka dari jiwaku
Tenang, aku masih tetap ingat wajahmu, meski itu di sekat oleh jarak dan waktu.

Example 120x600