Menu

Mode Gelap
Gubernur Khofifah Jelaskan Alur Dana Hibah Saat Jalani Pemeriksaan Oleh KPK Selama 8 Jam KPK Bantah Beri Perlakuan Istimewa kepada Gubernur Khofifah dalam Pemeriksaan Kasus Hibah Pokmas Tak Hanya Kasus Dana Hibah, Khofifah Indar Parawansa Juga di Periksa Perkara Lamongan Istri Anggota TNI Diduga Tipu Arisan dan Investasi DAPIN, Ratusan Korban Rugi Hingga Rp13 Miliar DPRD dan Pemkab Probolinggo Sepakati KUA-PPAS Perubahan APBD 2025, Pabrik Paving dan Bonus Atlet Jadi Sorotan Gubernur Khofifah Diperiksa KPK Terkait Kasus Pokmas Jatim, Dijadwalkan Besok di Mapolda

Kolom

Puisi Tri Puji, “Kehawatiran Malam”

badge-check


					Aku Duduk Manis Disini Sambil Mendengarkan Suara Ombak Yang Menyapaku. Foto: Kumparan.com Perbesar

Aku Duduk Manis Disini Sambil Mendengarkan Suara Ombak Yang Menyapaku. Foto: Kumparan.com

Oleh: Tri Puji

“Kehawatiran Malam”

Aku termenung melihat sapaan ombak
Tak sadar, bahwa itu keindahan
Diantara kesunyian
Diantara hemburan angin yang bergerak
Mengisyaratkan hati yang lepas kerinduan
Aku disini..
Aku termenung diantara kegelisahan
Di antara ombak yang menyapa pada kesunyian.

Aku termenung melihat sapaan ini
Antara kerinduan
Antara kegelisahan
Antara suasana angin yang sunyi

Tak heran, kegelisahanmu membuat aku takut untuk melangkah.
Jagan khawatir, aku disini masih ingat dirimu.

Dibawah pohon Cemara
Pandangan bayang-bayang dirimu selalu ada.
Disetiap bait ini,
Aku syairkan kata-kata kerinduan yang mendalam.

Kobaran api yang berdebu
Dihembus sedikit demi sedikit
Sehingga hanya tampak serpihan api yang menyapa bibir pantai.
Sederhana, Itu kegelisahan aku pada sunyi kali ini.

 

“Antara Desiran Angin”

Angin menyapa tubuhku
Tak ada lain hanya ada kedingin pada pori-poriku.
Tak sadar, bahwa itu bayang-bayang yang selalu menghantui jiwa.

Pada kesunyian kali ini aku bercerita tentang kecemasan dan kehawatiran…
Tak ada suara..
Tak ada suara kaki melangkah..
Yang ku dengar hanya suara hati yang jelas.

Aku melihat daun berguguran.
Tidak tabah dengan apa yang disapa angin pada tubuhku.
Semoga itu hanya ilusi belaka dari jiwaku
Tenang, aku masih tetap ingat wajahmu, meski itu di sekat oleh jarak dan waktu.

Semoga rinduku diwaba angin yang tabah seperti aku di sapa angin pada malam ini.

 

“Suara Syahdu”

Suara terdengar syahdu kali ini..
Sunyi malam kini benar menyelimuti tubuhku.
Tubuhku menggigil..
Tak ada alat yang membuat diriku hangat
Tak teman selain pohon-pohon yang berdiri kokoh di depanku kali ini.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Ekspor ke Kazakhstan: Saatnya Petani dan Pengusaha Muda Indonesia Naik Kelas

9 Juli 2025 - 17:53 WIB

Duta Genre Kabupaten Probolinggo 2025: Slempang dan seremoni-Kemana mereka sekarang?

6 Juli 2025 - 20:17 WIB

Dua Pahlawan Gizi dari Jember: Edamame dan Okra, Superfood Lokal yang Menaklukkan Pasar Global

30 Juni 2025 - 13:10 WIB

Dua Pahlawan Gizi dari Jember: Edamame dan Okra, Superfood Lokal yang Menaklukkan Pasar Global

MWC NU Pulau Mandangi; Upaya Menanamkan Nilai-Nilai ke-NU-an

29 Juni 2025 - 21:13 WIB

MWC NU Pulau Mandangi; Upaya Menanamkan Nilai-Nilai ke-NU-an

Muharram, NU, dan Kemanusiaan

26 Juni 2025 - 17:06 WIB

Trending di Khazanah
error: