Rakyat Sengsara Akibat MBG, Presiden Prabowo Harus Mementingkan Masyarakat - Suararakyatindo

Menu

Mode Gelap
Ambulans Terguling di Tengah Festival Wisata Probolinggo: Sopir Magang, Prosedur Pengawasan Jadi Pertanyaan Probolinggo Kian Serius Garap Industri Ternak Kambing dan Domba Skandal Pertalite Probolinggo: DPRD Desak Pemeriksaan Segera Atasi  Garda Bangsa Panen Edamame di Lereng Argopuro, Dorong Petani Probolinggo Masuk Pasar Ekspor Aksi Gila Gengster di Probolinggo, Dua Pemuda Jadi Sasaran Amukan Tengah Malam Kyai Ahmad Ubaidillah Nahkodai FKDT Kabupaten Probolinggo Lima Tahun ke Depan

Nasional

Rakyat Sengsara Akibat MBG, Presiden Prabowo Harus Mementingkan Masyarakat

badge-check


					Kondisi siswa SD yang keracunan akibat MBG yang menjadi Program Pemerintah Perbesar

Kondisi siswa SD yang keracunan akibat MBG yang menjadi Program Pemerintah

SUARARAKYATINDO.COM, Jakarta – Istana menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap dijalankan meski kasus keracunan massal terus meluas di sejumlah daerah.

Kepastian itu disampaikan Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro di Gedung Kemensetneg, Jakarta, Rabu (24/9).

Juri mengatakan pemerintah telah mendengar berbagai masukan masyarakat, mulai dari desakan evaluasi total, penghentian sementara, hingga usulan perbaikan bertahap.

Namun, Presiden Prabowo Subianto memilih agar program prioritas ini tidak dihentikan.

“Tentu didengar ya beberapa aspirasi dari beberapa kalangan yang minta ada evaluasi total, ada pemberhentian sementara, ada juga sambil jalan kita perbaiki. Tapi tidak perlu menghentikan secara total,” ujarnya.

Menurut Juri, pemerintah akan melakukan langkah korektif dan memperketat pengawasan pelaksanaan MBG. Arahan langsung Presiden, kata dia, adalah agar kualitas program ditingkatkan sehingga manfaatnya benar-benar sampai ke anak-anak yang membutuhkan.

“Yang penting kita menyelamatkan program yang baik ini. Karena program ini kan dibutuhkan oleh anak-anak kita, sehingga jangan sampai terjadi demoralisasi,” tegasnya.

Sementara itu, kasus keracunan terbaru di Kabupaten Bandung Barat menambah panjang daftar insiden dalam penyaluran MBG.

Bupati Jeje Ritchie Ismail telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) setelah total korban mencapai 842 siswa sejak Senin (22/9) hingga Rabu (24/9).

Gelombang pertama terjadi di Kecamatan Cipongkor dengan 393 korban, mulai dari siswa PAUD hingga SMK, setelah menyantap menu MBG dari dapur SPPG Cipari.

Gelombang kedua kembali muncul sehari setelahnya di wilayah lain, sehingga pemerintah daerah memperketat pengawasan distribusi makanan.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Harga Emas Antam Naik Lagi, Tembus Rp 2,29 Juta per Gram pada Jumat 7 November 2025

7 November 2025 - 19:08 WIB

Harga Emas Antam Naik Lagi, Tembus Rp 2,29 Juta per Gram pada Jumat 7 November 2025

Najib Atamimi: Jangan Lupakan Jasa Soeharto, Saatnya Beri Gelar Pahlawan Nasional!

6 November 2025 - 18:10 WIB

Najib Atamimi: Jangan Lupakan Jasa Soeharto, Saatnya Beri Gelar Pahlawan Nasional!

IPDA dan Kemenpora Dorong Model Baru Kepemimpinan Generasi Muda yang Berakar dan Inovatif

5 November 2025 - 17:35 WIB

Dr. H. A. Iman Sukri, M.Hum Tekankan Urgensi Kesejahteraan Guru Madrasah dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI di Ponorogo

16 Oktober 2025 - 10:17 WIB

Dr. H. A. Iman Sukri, M.Hum Tekankan Urgensi Kesejahteraan Guru Madrasah dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI di Ponorogo

Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus Rekor Baru di Semester II-2025

28 September 2025 - 19:32 WIB

Harga Emas Antam Naik Lagi, Tembus Rp 2,29 Juta per Gram pada Jumat 7 November 2025
Trending di Nasional
error: