Oleh; Mas Dewa
Ini Bukan Puisi !
Aku akan menulis puisi
Tapi tidak untuk dibaca
Melainkan untuk didengar
Lalu dimanifestasi melalui aksi
Dengarkan baik – baik !
Wahai kaum muda
Bangkitlah dari tidur panjangmu
Matahari sudah meninggi
Takkah habis malammu yang penuh igauan itu
Lupakan keluh – kesah
Ia hanya akan jadi hambatan bagi perjuanganmu
Lebih – lebih kau seorang lelaki
Tak ingatkah kau pada peristiwa – peristiwa kelam pada masa dulu
Hilangnya seorang pejuang kebenaran
Munir, Wiji Thukul, Marsinah.
Mereka merelakan nyawanya demi kehidupan di masa depan yang lebih
” adil dan beradab ”
Kau ?
Masih berdiam diri
Bersembunyi diselimut kehampaan
Dan terus bersarang dalam keresahan
Apa yang kau tunggu ?
Tidak selesai juga sendumu itu
Atau mungkin masih teringat senyum manjanya
Ah, basi!
Kau akan terus terpuruk dalam jurang kerinduan yang tak henti – henti
Satu tak dapat
Menyusul yang lainnya
Bangkit!
Buktikan kalau kau jantan
Bendera kepalsuan masih berkibar
Bagaimana dengan angin semangatmu ?
Tidak ingin kau mengoyakkannya
Percuma sekolah tinggi – tinggi
Jika hatimu mati
Mati akan kemanusian
Mati akan keadilan
Apalagi isinya hanya kesedihan
Sudah bukan masanya lagi
Sebab, kau bukan lagi bocah yang tak habisnya merengek
Bila mainan kesukaanmu tak terbeli
Dan berhentilah cengengesan menghadapi kenyataan
Jangan hanya haha hihi saja
Jika tak ada cita – cita ingin di tindas keadaan