Kolom  

Sajak Mas Dewa, “Kepulangan”

Sajak Mas Dewa, "Kepulangan"
Menatap Kejahuan sambil menunggumu ibu. (Foto; Ilustrasi/Istimewa)

Oleh; Mas Sewa

Kepulangan

Maafkan aku, Ibu.

Sorak – sorak bergembira
Bergembira bersama..

Sekawanan burung gagak berpusing diudara
Menyuarakan suara paraunya
Dan langit mulai jingga
Pertanda malam segera tiba

Masih dengan angin yang sama
Juga harapan yang sama
Menjadikan bunga biru bermekaran
Hendak di petik bila telah masanya
Dan kini
Sedang diperjuangkan keberadaannya
Tapi sayang
Ia mulai layu
Sebab malam membungkam kegembiraan pada hari ini

Aku ingin segera kembali
Kembali mengumpulkan serpihan harapan

Tapi, apakah ini ?

Gagak semakin nyaring saja
Seperti ingin bersaing dengan suara sirine ambulance
Manusia telah tiba dipenghujung amarahnya
Tak dapat lagi terbendung
Tak ada lagi cahaya
Seketika hitam dan gelap
Mata perih tak tertahan
Bersama isak tangis dan kemarahan
Menjadi satu, menguatkan tekad
Memporak – porandakan situasi yang tak mau berbagi

Baca Juga:  Ganjar Menaikkan Suara PDIP Dan Golkar

“O, apakah ini ?
Aku tak tau
Aku tak mau
Aku ingin pulang
Aku ingin pulang
Aku ingin pulang
Aku hanya sekedar menonton saja
Menikmati waktu luang dengan hiburan
Tidak untuk begini
Aku tak tau
Aku tak ikut campur
Aku
Ingin
Pulang”

Suara itu, memecah keheningan
Penuh sesak dan kebingungan

Lautan manusia
Memadati kericuhan
Melampiaskan kekesalan
Agar selesai dengan hati yang aman

Baca Juga:  Puisi Yumems "Seketsa Diri"

Tapi tidak,
Bercucuran darah dan air mata
Isak tangis dan kekecewaan
Menyatu dalam sebuah bingkai penantian

Ibu, maafkan aku
Sampai saat ini aku belum sempat mengucap pamit
Dan kau belum memberi kerelaan
Atas kepergianku
Atas kenakalanku
Atas seluruh ringkuh dan ketidakperdulianku
Hingga berujung kegagalan dalam perjuangan hidupku sendiri

Dipenghujung nafasku
Wajahmu sangat jelas kubayang
Wajah yang penuh iba
Dan aku berharap, untuk terakhir kalinya, sekali saja, tidur tenang dipangkuanmu
Seperti masa kecil dulu
Tapi hanya tinggal sesal
Membungkus keangkuhan dan kematian

Maafkan aku, Ibu

Mas Dewa
09 Okt 2022

Tinggalkan Balasan