Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Kolom

Sajak Mas Dewa Masih Menunggu

×

Sajak Mas Dewa Masih Menunggu

Sebarkan artikel ini
Sajak Mas Dewa Masih Menunggu
Menunggu kedatangan Hari Minggu yang sangat memukau. (Foto: Ist/ilustrasi)

Masih Menunggu

Selamat hari minggu
Untukmu yang telah lama menunggu
Menunggu kalimat yang masih lugu
Dan kau masih dengan kesendirianmu

Example parallax

Matahari bergairah pagi ini
Entah sore nanti
Bisa gerimis atau hujan lagi
Seperti keadaanmu yang tak pasti
Bangkit dan jatuh lagi
Jatuh dan bangkit lagi
Bangkit lagi, lagi dan lagi
Ah, seperti itu saja terus hingga nanti

Pohonan subur yang kau tanam
Kini sudah mulai meninggi
Tapi rerumputan kian suram
Tertutup dedaunan yang tertata rapi
Tak selesaikah kau menebar benih janji ?
Terhadap semesta yang tak lagi mendengar

Baca Juga:  Genggong; Tempat Rekonsiliasi Gus Dur dan Soeharto

Mereka sudah kenyang dengan itu
Tapi tidak cukup puas dengan kenyataan setelah ini
Mereka sudah tau rumput yang tumbuh akan terus diinjak – injak atau disemprot dengan bahan pestisida : dalih – dalih kesejahteraan
Yang nyatanya hanya untuk kursi kekuasaan
Apalagi yang ingin kau janjikan
Mereka akan pura – pura mendengar dan mengkobarkan api palsu

Rindumu cukup romantis
Menunggu dan berserah akan keadaan
Meski kini bungamu layu
Kau terus saja menyiramnya dengan senyuman

Baca Juga:  Seberkas Puisi JQ Soenardie Paling Ideal

Selamat hari minggu
Bersama dentuman yang menghantam keadaan
Dan kau juga masih menunggu
Menunggu cinta dan ketenangan

Kau tenang saja
Tidak perlu berpangku tangan
Keadaan akan seperti biasanya
Ramai dan semakin mendesak

Kita diam saja
Dan bila waktunya nanti
Kita kasih tahu keadaan yang sebenarnya
Biar mendesak semakin terdesak
Biar ramai semakin riuh
Biar yang berjanji tau kenyataan pahit ini

Cukup kau tau
Bahwa rindu akan terus menunggu
Dan seluruh ketertiaman ini, setia untukmu