PENSIL PATAH
Setiap hari pensil ini dipertajam
Tapi ia lekas pendek
Dan juga mudah patah
Lalu kan kau apakan lagi pensil ini ?
Tulisannya bersua tentang kesedihan
Ia menulis bersama air mata
Tiap bait adalah resah
Dan kalimatnya sungguh berantakan
Tapi ia tetap gigih memperjuangkan ungkapan hatinya
Ia menulis patah
Ia menulis lagi
Ia menulis kesedihan
Ia menulis lagi
Hingga pensilnya kecil
Dan pada tulisan akhirnya
Ia berkata :
Kuli kata hanya pensil patah !
CERITA KEMARIN SORE
Hujan yang enggan berhenti
Dan sepenggal ingatan pada kekasih hati
Entah ia masih sendiri
AtPENSILau sudah memiliki lelaki
Saat hujan begini
Kau selalu suka memasak mie
Dan es teh kesukaanmu
Aku selalu memandangi dan menunggu kau menawarkan makan yang kau masak sendiri
Aku balas dengan senyum puas melihatmu masih bertahan dengan kesederhanaan
Kau sering sekali berkata :
Aku sangat senang saat – saat seperti ini
Bangun tidur, sore hujan, masak mie dan di sampingmu tentunya
Berupa surga dalam bintangku
Ada dimana kau saat ini
Apa kabar sore, hujan, dan mie kesukaanmu
Apakah masih sama seperti itu ?
Ah, lamunan macam apa ini
Kenapa kau kembali
Jika hanya berupa bayang – bayang saja
Atau aku yang memanggilmu ?