“Baik, ketemu hari esok !”
Matahari terbit persis di atas ubun – ubun gunung putri tidur
Mengisyaratkan bahwa waktu telah dimulai kembali
Burung bernyanyi riang bersamaan dengan embun yang mulai menetes
Daun – daun menguap dan bangun dari lelapnya
Semangat baru telah dimulai
Janji semalam akan segera terkabul
Mempertemukan ide – ide baru
Burung elang dari berbagai tempat mulai berdatangan
Segera bertengger di atas pohon penantian
Dan semua tiba
Melingkar di suatu forum penting
Pembicaraan panjang terjadi
Elang pun saling bersautan satu sama lainnya
Mencari sumbu kesepakatan
Lalu perlahan mulai menyalakan percik api
Tak melulu perihal target mangsa
Tapi keutuhan persaudaraan menjadi topik hangat yang mereka rencanakan
Tak terasa senja mulai hadir di ufuk barat
Ranting cemara melambai
Memberi sapaan untuk mereka yang bergegas pulang
Sebab letih seharian penuh memperjuangkan keadaan
Dan pulang adalah rindu tanpa diminta
Sekumpulan elang yang melingkar, segera memantapkan dialektisnya
Bahwa :
segala harap semoga menjadi kabul
Segala pinta lekas tercapai
Segala luka, letih, dan lesu menemukan titik temu dalam satu berita baik
Keselarasan berfikir kini menjadi samudera
Bersama puing – puingnya
Segala di tampung
Segala berlabuh
Dalam Suara Rakyat Indonesia
Penulis: Mas Dewa, 20 Mei 2022