Oleh; Tan Hamzah
Subuh
Tarhim telah memanggilmu menuju Valhalla
Berulang-ulang seperti sirine perang
Tiada yang berani membantah
Hanya suara jangkrik dan kodok bersahutan memecah lamunan malam
Angin berhenti bernafas
Daun daun mengheningkan cipta
Sambil membuat simpul merah di mata
Adzan mengagetkanmu
Lalu dengan dingin subuh
Langkahmu menuntun menuju musholla
Allahu akbar
Wa lillah ilham
Parfum
Aku masih ingat wangi parfummu yang semerbak
Bagai angin musim hujan yang membawa
Benih-benih bunga
Pada tanah tandus tanpa penghuni
Membawa aroma pada musafir-musafir
Yang lelah menghitung jarak
Aku masih ingat wangi parfummu yang memabukkan
Bagai arak desa yang tak tersentuh kapital-kapital
Borjuis-borjuis rakus yang ingin menyentuh tanganmu
Menuju ladang-ladang persembahan
Aku masih ingat wangi parfummu yang memabukkan
Bagai berlayar di teluk Somalia
Bercumbu dengan perompak kejam
Yang ingin merampas ciummu dari bibir pantaiku
Barangkali parfummu terbuat dari keringat-keringat pekerja di paris
Jam kosong
02:30 ; ———
02:45 ; <<<<<
03:00 ; >>>>>
04:00 ; tahajud
05:00 ; subuh
06:00 ; kesiangan
07:00 ; jam kembali bekerja
5.000
Lima ribu dari buruh
Pergi ke pasar menjadi kangkung
Kangkung habis dimakan buruh
Buruh bekerja mencari lima ribu