Oleh; Umi Nurhayati
“Sang Pujaan”
Kasih…,
Kedekatan macam apa ini?
Kamar penyepian, tegak berdiri
Sekejap, berbela sungkawa
Yang menanti perjumpaan
Pembimbing menuntun ke seberang
Tak menjawab tuturan terucap
Mereka, adalah serupa dengan wacana
Pahamilah yang kami tamsili,
Tentang perempuan-perempuan
“Tuan feminim” yang disuguhi sandaran
Firasat terhalus juga tersembunyi
Bahwa apa-apa yang dimulai jiwa
Akan bersemayam dan dirasakan
Menjasad dalam dataran
Sebab, ia adalah wujud yang indah
Objek cinta yang mencipta
Alam, yang juga cermin dasar
Tempat ia melihat bayangan
Hingga ia mengatakan
“Tuhan aku cinta”
Yogyakarta, 09 November 2022
Persepsi
Aku merasakan nafas yang Maha Mengasihi
Bentuk penerimaan atas relasi hakiki
Takdir pribadi bersama “Ia” yang sendiri
Dalam demam, payah sekeliling
Jika pekikan, “tak ada Tuhan”
Meninggalkan banyak mata di ujung jurang
Maka, kedongkolan alim,
atau kegembiraan sinis yang kau tunjukkan?
Yogyakarta, 09 November 2022