Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Kolom

Puisi Yumems “Seketsa Diri”

×

Puisi Yumems “Seketsa Diri”

Sebarkan artikel ini
Sajak-Sajak Yumems "Seketsa Diri"
Tak ada lain dari tubuh yang bergerak dengan sendirinya, khalayak Kehidupan Yang selalu Berganti. Foto; HarianRiau.com

Oleh; Yumems

“Seketsa Diri”

Advertisement
Example parallax
Scroll kebawah untuk membaca

Hujan awal Mei adalah keberkahan, ia membaur dengan seluruh keringat. Menciptakan romantisme dibawah langit yang membusur. Ia adalah nikmat Tuhan yang patut disyukuri dengan ikhlas dan lapang hati. karena hujan yang mengguyur mengajarkan bahwa setiap yang datang akan pergi dan berlalu.

Baca Juga:  Abad Dua NU dan Agenda Politik Redistribusi

Hujan awal Mei adalah iktibar guyuran pada dahaga dan kerontang. Terselip pesan bahwa tak selamanya yang diharapkan bersanding dengan takdir Tuhan. Pasti skenario ini akan memiliki ending yang berbeda, cukup kita padatkan doa seperti setiap butiran air hujan yang menyapa.

Selagi bisa merasakan, rasakan dinginnya

Selagi bisa meresapi, resapi kesyahduannya

Baca Juga:  Faisol Riza: Dari Aktivis Menuju Senayan

 

Example 120x600