Politisi Hura-hura Kebelet Nyapres: pt 20%
Sudah jauh sebelumnya berencana jadi calon presiden
masih lama tapi elit politik makin gatal dan girang
seperti rindu yang tak terbendung
memang sebagian tokoh
dari partai politik
tertentu
sudah mulai pasang gambar lengkap dengan jargonnya
Dengan bumbu narasi dedikasi kepada bangsa segenap jiwa
(pesta demokrasi)
ada yang di calonkan lewat partai
atas instruksi ketua umum
tapi beberapa dari kadernya mengundurkan diri
sebab yang di calonkan sebagai presiden bukan orang partainya
Sebagian kursi dari kepengurusan partai di kelola anggota keluarga
ada yang cemburu kepada kadernya sebab kalah populer
dengan anaknya, bahwa partai politik di negeri ini
seperti urusan rumah tangga, jabatan dan keanggotaannya
dapat di wariskan kepada keturunannya asal
posisi dan kedudukannya tetap terjaga
O, ini pesta bukan sekedar pemilihan presiden
tapi perjalanan barisan sakit hati
rivalitas dendam politik serta amarah di masa lalu masih terpelihara
seorang siswa bertanya pada gurunya tentang cita-citanya
“aku ingin menjadi presiden”
guru itu menjawab; “his engkau jangan mimpi
jadi pemimpin nomor satu di negeri ini
sebab ada ambang batas presiden threshold 20%
itu mustahil bagi Mu, apalagi kau bukan kader partai besar
undangan-undangan itu di rancang
untuk kalangan elit yang punya banyak kursi dan duit, ngerti?”
Kepemimpinan baru dengan wajah lama nampak jelas tercermin
dari titipan jabatan hingga investasi kursi jangka panjang
pada agenda kunjungan kerja sekaligus kampanye terselubung
agar suara pendukung kian melambung layaknya menabung
dalam pesta politik bukan saja urusan bangsa negara
tapi ini tentang persoalan siapa yang tersiksa dan yang berkuasa
urusan hutang piutang pemerintah atas nama negara
dan pelanggaran HAM di masa lalu
mohon di tunda nanti akan di bicarakan lebih lanjut
secara tertutup di buka untuk kalangan umum
kelak segera tayang di Akhirat TV
waduh! ente sudah bikin gaduh, justru menuduh
memang dasar mulut dari seorang pejabat suka berkelit
. . .
tafsir ngawuriah
6:10am
13/10/2022