Kolom  

Sejarah Dan Kemuliaan Bulan Rajab

Sejarah dan Kemuliaan Bulan Rajab
Meminta ampunan kepada Allah SWT. (Foto: Ilustrasi)

Oleh: J. Rifa

Bulan Rajab adalah bulan yang mulai, yang mana pada bulan ini selalu di tunggu-tunggu oleh segenap umat Islam khususnya. Sebab, banyak sejarah penting ada dalam bulan ini, salah satunya adalah sejarah Isro’ Mi’raj.

Bulan Rajab merupakan salah satu dari keempat bulan Asyhurul haram yang dimuliakan oleh Allah SWT. Keempat bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT yakni Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Tahukah kalian bagaimana sejarah bulan Rajab?

Arti kata “Rajab” memiliki makna “keagungan atau mulia”. Bulan Rajab dalam kalender Hijriah adalah bulan ke-7. Sejarah bulan Rajab pun perlu diketahui oleh setiap muslim.

Sebelum adanya kalender Hijriah, bulan ini tidak dikenal sebagai bulan ke-7 karena pada saat itu masih belum ada urutan penomoran bulan.

Sejarah bulan Rajab mencatat berbagai peristiwa penting bagi umat Islam. Sebelum Islam, bulan Rajab menjadi bulan yang dimuliakan pada peradaban tersebut. Salah satunya adalah bulan Rajab menjadi bulan diharamkannya pertumpahan darah.

Hal ini dijelaskan oleh Abu Nashr al-Farabi dalam kitab Al-Shihah Taaj Al-Lughah: “Rajab artinya mulia, aku merajabkan sesuatu yakni memuliakannya dan mengagungkannya, dan sesuatu itu mulia. Dan karena itulah rajab dinamakan rajab; karena memang orang-orang terdahulu di zaman jahiliyah memuliakan bulan tersebut dan tidak menghalalkan peperangan”.

Baca Juga:  Abad Dua NU dan Agenda Politik Redistribusi

Pada masa itu, orang-orang jahiliyah mengharamkan peperangan dan mereka memiliki ritual persembelihan dan memberi orang-orang makan sebagai bentuk kemuliaan.

Ketika Islam datang, kemuliaan bulan Rajab dipertegas dengan banyaknya wahyu yang turun di bulan tersebut. Salah satu peristiwa penting yang terjadi di bulan Rajab adalah peristiwa Isra Miraj dan turunnya perintah sholat 5 waktu. Peristiwa Isra Miraj terjadi dalam satu malam yakni pada 27 Rajab pada tahun kesepuluh kenabian Rasulullah SAW atau sebelum melakukan hijrah ke Madinah.

Diriwayatkan hadist Imam Bukhari, “Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi berubah keputusan-Ku.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan, ‘Kembalilah menemui Rabbmu’. Kujawab, ‘Aku malu pada Rabbku’.” (HR Bukhari).

Bulan Rajab merupakan bulan yang dikategorikan sebagai bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT. Dalam memperingati bulan yang dimuliakan ini, ada beberapa keutamaan yang dianjurkan untuk dilaksanakan puasa sunnah Rajab, membaca doa bulan Rajab, memperbanyak sedekah, hingga melaksanakan amalan-amalan baik.

Baca Juga:  Pergeseran Makna Demokrasi di Indonesia

Tak hanya itu, ada satu peristiwa luar biasa yang menggemparkan penduduk Makkah, yakni perisitiwa penting yang dialami Rasulullah pada malam 27 Rajab, yakni isra’ mi’raj. Sejarah mencatat, mereka yang tak beriman pada Allah, tidak mempercayai peristiwa hebat tersebut, lantaran di luar nalar manusia.

Peristiwa isra’ mi’raj, Allah menunjukkan kemulian hamba-Nya yang dilantik sebagai penutup risalah para Nabi. Disanalah Rasulullah mendapat kehormatan bisa menghadap Allah, bertemu dengan nabi-nabi sebelumnya dan para malaikat.

Hal itu yang selalu di pegang teguh oleh segenap umat Islam sedunia yang mana banyak sejarah-sejarah mulai yang terjadi di bulan Rajab. Oleh sebab itu umat Islam wajib memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT.

Bulan Rajab menjadi bulan yang tidak boleh disia-siakan oleh setiap umat muslim di seluruh dunia mengingat bulan ini memiliki banyak keutamaan yang sangat besar. Itulah informasi mengenai sejarah bulan Rajab beserta makna dan keutamaannya yang wajib untuk diketahui.

Tinggalkan Balasan