SUARARAKYATINDO.COM, Probolinggo- Petani Probolinggo sudah memanen tembakau sejak Bulan Juli lalu. Pasalnya, petani tembakau Probolinggo di desak oleh harga tembakau yang hari ini melambung tinggi.
Dari pantauan Suararakyatindo.com petani memanen tembakau muda akibat mengejar harga yang sangat tinggi. Sebab, tahun sebelumnya harga tembakau petani Probolinggo tidak setinggi harga sekarang.
Farihin selaku juragan muda Tembakau di Desa Patemon, Krejengan mengatakan bahwa hari ini harga tembakau sangat mahal, maka dari itu saya mengejar harga itu. Sebab, modal menanam tembakau tahun ini juga besar.
“Harga tembakau hari ini 52.000 Rb per kg, kalau bagus harganya sampai 54.000 Rb per kg,” ujar Farihin saat di wawancarai oleh Wartawan Suararakyatindo pada Tanggal 23/09/2022.
Farihin menambah bahwa dalam memanen tembakau itu ada beberapa tahapan yaitu; panen pertama itu harganya lebih murah, sedangkan panen kedua dan ketiga baru harga itu melambung tinggi.
“Panen pertama itu murah karena daun bawah, jadi daun masih kebanyakan kering. Baru panen kedua dan ketiga tinggi lantaran daun tengah yang dipanen”, tambahnya.
Sebelumnya, Petani tembakau Probolinggo sudah khawatir karena pada Bulan Mei sudah ada hujan. Dikhawatirkan kalau hujan diawal sebelum panen itu akan membuat rusak tanaman.
Muhammad selaku petani tembakau Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan mengatakan bahwa memang harga tembakau tahun ini mahal akan tetapi sebelumnya itu masyarakat di persulit dalam hal pupuk untuk tembakau.
“Desa Opo-opo dalam stok pupuk memang dibatasi, padahal masyarakat Desa Opo-opo mayoritas petani tembakau”, ujarnya.
Proses nanam tembakau itu butuh modal banyak, apa lagi baru pertama nanam tembakau, petani Probolinggo sudah dibuat susah lantaran stok pupuk subsidi jarang ditemui di kios-kios pertanian.
“Awal nanam tembakau petani sudah di buat susah oleh pupuk subsidi, dan kalaupun itu ada harganya pasti mahal. Hal itu menjadi keluhan petani tembakau,” Pungkasnya.