Menu

Mode Gelap
Unggahan Kontroversial di TikTok, PWI Probolinggo Raya Tempuh Jalur Hukum Stigma itu menyakitkan Tok! Bupati Bondowoso Resmi Angkat Fathur Rozi Menjadi Sekda Definitif DPR RI Dukung Pembentukan Satgas Pemberantasan Rokok Ilegal, Hanif Dhakiri: Harus Jadi Alat Efektif Tekan Kebocoran Negara Utusan Khusus Presiden Kunjungi Probolinggo, Dorong Percepatan Pengembangan Wisata Daerah Pemdes Patemon Kompak Bersihkan Jalan, Baginda Purnomo: Target Kami Terbentuknya Budaya Bersih

Daerah

Tegas! PC PMII DIY Menolak Kenaikan BBM

badge-check


					Ketua Cabang PMII Yogyakarta Sayid Habibur Rohman. (Foto: SRI) Perbesar

Ketua Cabang PMII Yogyakarta Sayid Habibur Rohman. (Foto: SRI)

SUARARAKYATINDO.COM,  Yogyakarta – Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta atau PC PMII DIY Sayid Habibur Rohman menolak tegas rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Listrik, dan LPG. Dia melihat, kenaikan itu akan memberatkan masyarakat kalangan ekonomi menengah kebawah.

Sayyid, sapaan akrabnya, mengaskan wacana itu justru bakal menambah angka kemiskinan yang ada di Negara ini, sebagaimana yang kita ketahui tingkat kemiskinan di Indonesia masih tergolong tinggi.

“Kita semua pasti tahu dan paham bahwa angka kemiskinan yang ada Indonesia masih tergolong tinggi, yang mana dengan naiknya BBM kali ini bahkan listrik dan LPG pun yang ikut naik akan sangat memberatkan masyarakat dikalangan ekonomi kebawah,” kata Sayyid, pada rabu 31/08/2022.

Sayyid menjelaskan, dalam penanganan kenaikan kali ini, Pemerintah berencana memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat. Akan tetapi, adanya BLT tersebut dirasa tidak menjawab keresahan masyarakat akan kenaikan BBM Bersubsidi.

“Sudah bukan rahasia lagi bahwa dalam penanganan kenaikan BBM, dan bahan-bahan bersubsidi pemerintah akan memberikan BLT kepada 20 Juta masyarakat. Sedangkan jumlah penduduk yang ada di Indonesia sekitar 270an Juta jiwa. Saya rasa BLT ini tidak menjawab keresahan yang akan dialami masyarakat,” ujar Sayyid.

Dalam pandangannya, Sayyid, seharusnya Pemerintah bisa melakukan pemberdayaan ekonomi mandiri yang dapat meningkatkan angka peluang kerja. Sehingga, masyarakat bisa sejahtera dan dapat menurunkan angka kemiskinan di negara ini.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Unggahan Kontroversial di TikTok, PWI Probolinggo Raya Tempuh Jalur Hukum

11 Juli 2025 - 20:53 WIB

Tok! Bupati Bondowoso Resmi Angkat Fathur Rozi Menjadi Sekda Definitif

11 Juli 2025 - 15:50 WIB

Tok! Bupati Bondowoso Resmi Angkat Fathur Rozi Menjadi Sekda Definitif

Pemdes Patemon Kompak Bersihkan Jalan, Baginda Purnomo: Target Kami Terbentuknya Budaya Bersih

11 Juli 2025 - 13:54 WIB

Tak Hanya Kasus Dana Hibah, Khofifah Indar Parawansa Juga di Periksa Perkara Lamongan

10 Juli 2025 - 13:38 WIB

Tak Hanya Kasus Dana Hibah, Khofifah Indar Parawansa Juga di Periksakan Perkara Lamongan

DPRD dan Pemkab Probolinggo Sepakati KUA-PPAS Perubahan APBD 2025, Pabrik Paving dan Bonus Atlet Jadi Sorotan

9 Juli 2025 - 23:04 WIB

Trending di Daerah
error: