SUARARAKYATINDO.COM – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhaimin Iskandar menilai, harus ada perencanaan pendidikan yang matang dan komprehensif khususnya untuk perguruan tinggi.
Hal itu disampaikan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, merespons dibatalkannya kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada tahun 2024 setelah ramai diprotes publik.
“Saya kira kita harus benar-benar melakukan perencanaan penganggaran pendidikan lebih komprehensif, terutama untuk PTN yang memang memiliki kualitas yang bagus sekaligus kebutuhan anggaran yang besar,” kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (28/5/2024).
Cak Imin berpandangan, negara harus mengeluarkan anggaran yang besar agar akses pendidikan yang bagus dan murah bisa tercipta.
Menurut dia, tidak ada yang spesial apabila pemerintah menyediakan pendidikan yang bagus tetapi biayanya mahal.
“Justru kehebatan pemerintah itu adalah apabila menghadirkan pendidikan yang bagus dan terjangkau, murah,” ujar Cak Imin.
Oleh sebab itu, ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menekankan bahwa peningkatan kualitas pendidikan harus dibarengi dengan akses yang terjangkau.
“Perhatian kita tidak hanya negeri, swasta harus makin meningkat kualitasnya,” ujar dia.
Namun, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa kenaikan UKT bisa saja dimulai pada tahun depan agar tidak terlalu mendadak seperti yang terjadi belakangan ini.
Jokowi pun menekankan bahwa kenaikan UKT di setiap perguruan tinggi akan dikaji dan dikalkulasi terlebih dahulu oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Kemungkinan ini akan dievaluasi dulu, kemudian kenaikan setiap universitas akan dikaji dan dikalkulasi sehingga kemungkinan, ini masih kemungkinan, nanti ini kebijakan di Mendikbud akan dimulai kenaikannya tahun depan. Jadi ada jeda tidak langsung seperti sekarang ini,” kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).