SUARARAKYATINDO.COM, Probolinggo – Gunung Bromo, merupakan gunung yang mempunyai ciri khas tersendiri dalam urusan Adat dan Budaya hal itu masih sangat kental dalam masyarakat suku Tengger, Salah satunya adalah buang sesajen di perayaan Yadnya Kasada.
Rutinitas dilarung atau membuang sesajen ini diadakan satu kali oleh masyarakat Tengger dan dibuang ke kawah Gunung Bromo. Sebab, membuang sesajen ini merupakan persembahan terhadap penunggu Gunung Bromo menurut keyakinan mereka.
Adapun sesajen yang dibuang antara lain ayam, uang, bunga, sayuran, dan beberapa tanaman lainnya yang dihasilkan oleh Bumi Tengger sendiri.
Sutiswo salah satu warga Tengger mengatakan, bahwa jika mendapatkan salah satu dari lemparan sesajen itu sangat bagus untuk dijadikan bibit kalau tanaman kalau hewan bagus untuk indukan ternak, ungkapnya.
“Ya, sayuran yang dijadikan sesajen itu sangat bagus untuk dijadikan bibit”, ujar salah satu warga yang diwawancarai oleh wartawan suararakyatindo.com pada 16/06/2022.
Sebelumnya, sesajen yang dibuang itu untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur yang digelar setiap Bulan Kasada hari-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger, Upacara adat ini digelar di Pura Luhur Poten, tepat di kaki Gunung Bromo, pada tengah malam hingga dini hari.