Daerah

Wahid Foundation Tanggapi Kasus Kematian Santri PPTQ Al Hanifiyah Kediri

15240
×

Wahid Foundation Tanggapi Kasus Kematian Santri PPTQ Al Hanifiyah Kediri

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

SUARARAKYATINDO.COM – Jakarta, Wahid Foundation tanggapi kematian santri inisial BBM (14) yang diduga akibat dianiaya oleh empat seniornya di Pondok Pesantren Pusat Pendidikan Tahfiz Alqur’an (PPTQ) Al Hanifiyyah di Mojo, Kediri, Jawa Timur.

Dalam rilis yang dikeluarkan pada Rabu (28/2/2024), Wahid Foundation menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian itu. Pihaknya mendesak agar aparat kepolisian mengusut tuntas kasus itu sehingga tercipta keadilan bagi korban.

“Kami sangat berduka atas kehilangan seorang anak di usia yang masih sangat muda. Pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi setiap individu,” tulis rilis Wahid Foundation.

Lebih dari itu, Wahid Foundation mendorong kerjasama antar kementerian dan lembaga agar membentuk mekanisme berbasis komunitas di pesantren untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Wahid Foundation mengajak seluruh institusi pendidikan, termasuk pesantren, untuk berkomitmen zero tolerance terhadap perundungan dan kekerasan. Mereka menekankan perlunya penerapan kebijakan anti perundungan dan kekerasan serta sosialisasi yang terus-menerus untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan inklusif.

“Menekankan pentingnya keterlibatan Majelis Masyayikh dan lembaga-lembaga mandiri dalam merumuskan sistem penjaminan mutu Pendidikan Pesantren. Hal ini bertujuan untuk memastikan materi antiperundungan dan kekerasan masuk dalam kurikulum dan sistem manajemen pesantren,” tuturnya.

error: Content is protected !!