3 Tahun Periode Jokowi - Ma'ruf, BBM Naik Menjadi Sorotan - Suararakyatindo

Menu

Mode Gelap
Skandal Pertalite Probolinggo: DPRD Desak Pemeriksaan Segera Atasi  Garda Bangsa Panen Edamame di Lereng Argopuro, Dorong Petani Probolinggo Masuk Pasar Ekspor Aksi Gila Gengster di Probolinggo, Dua Pemuda Jadi Sasaran Amukan Tengah Malam Kyai Ahmad Ubaidillah Nahkodai FKDT Kabupaten Probolinggo Lima Tahun ke Depan Harga Emas Antam Naik Lagi, Tembus Rp 2,29 Juta per Gram pada Jumat 7 November 2025 NU dan Muhammadiyah Kompak Tolak Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

Nasional

3 Tahun Periode Jokowi – Ma’ruf, BBM Naik Menjadi Sorotan

badge-check


					Presiden Jokowi - Ma'ruf Amin yang sekarang sudah 3 Tahun Menjabat. (Foto; Istimewa) Perbesar

Presiden Jokowi - Ma'ruf Amin yang sekarang sudah 3 Tahun Menjabat. (Foto; Istimewa)

SUARARAKYATINDO.COM- Tepat Pada Hari Kamis Tanggal 20/10/2022 kepemerintahan Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin sudah 3 tahun. Detik-detik di pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin banyak yang mengkritisi.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin memasuki usia tiga tahun pada Kamis (20/10/2022). Sejumlah kinerja menjadi sorotan termasuk kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Terbaru, Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan penyesuaian harga BBM subsidi pada Sabtu (3/9/2022). Keputusan untuk menaikkan harga BBM adalah pilihan terakhir pemerintah, di tengah kenaikan harga minyak dunia.

Harga BBM bersubsidi Pertalite dinaikan dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Kemudian untuk Solar bersubsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter liter menjadi Rp14.500 per liter.

Hal itu menandakan bahwa pemerintah hari ini sudah mewarisi kepada masyarakat Indonesia harga BBM naik. Sebab, harga BBM naik di sela-sela 3 tahun kepemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa dalam tiga tahun berjalannya pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, Indonesia berhasil bertahan terhadap berbagai ancaman krisis, salah satunya krisis ekonomi. Indonesia bukan “pasien” IMF.

Ma’ruf melanjutkan bahwa akibat pandemi Covid-19 dan situasi geopolitik menyebabkan pertumbuhan ekonomi secara global ikut terganggu, sehingga banyak negara yang sudah mengantre untuk menjadi pasien International Monetary Fund (IMF).

“Seperti yang kita tahu bahwa sekarang banyak negara menjadi pasien IMF, kalau tidak salah ada 28 negara [juga mengantre], tetapi kita tidak. Itu salah satu prestasi besar,” ujarnya usai agenda Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE)-BSD, Tangerang, Kamis (20/10/2022).

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Harga Emas Antam Naik Lagi, Tembus Rp 2,29 Juta per Gram pada Jumat 7 November 2025

7 November 2025 - 19:08 WIB

Harga Emas Antam Naik Lagi, Tembus Rp 2,29 Juta per Gram pada Jumat 7 November 2025

Najib Atamimi: Jangan Lupakan Jasa Soeharto, Saatnya Beri Gelar Pahlawan Nasional!

6 November 2025 - 18:10 WIB

Najib Atamimi: Jangan Lupakan Jasa Soeharto, Saatnya Beri Gelar Pahlawan Nasional!

IPDA dan Kemenpora Dorong Model Baru Kepemimpinan Generasi Muda yang Berakar dan Inovatif

5 November 2025 - 17:35 WIB

Dr. H. A. Iman Sukri, M.Hum Tekankan Urgensi Kesejahteraan Guru Madrasah dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI di Ponorogo

16 Oktober 2025 - 10:17 WIB

Dr. H. A. Iman Sukri, M.Hum Tekankan Urgensi Kesejahteraan Guru Madrasah dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI di Ponorogo

Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus Rekor Baru di Semester II-2025

28 September 2025 - 19:32 WIB

Harga Emas Antam Naik Lagi, Tembus Rp 2,29 Juta per Gram pada Jumat 7 November 2025
Trending di Nasional
error: