SUARARAKYATINDO.COM – Probolinggo, Debat Kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Probolinggo berlangsung sengit pada Sabtu (02/11/2024) di Hotel Grand Swiss-Belhotel Darmo, Surabaya.
Acara ini mempertemukan dua pasangan calon bupati, Zulmi-Abdul Rasit dan Gus Haris-Ra Fahmi, yang berdiskusi dalam tema “Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat, Menyelesaikan Persoalan Daerah.”
Pada awal debat, kedua pasangan calon memaparkan visi dan misi mereka. Masing-masing menyampaikan pandangan mereka untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan menyelesaikan permasalahan yang ada di Kabupaten Probolinggo.
Dalam kesempatan debat ini, Calon Wakil Bupati nomor urut 02, Ra Fahmi, dengan tegas mengangkat isu ketersediaan pupuk yang menjadi keluhan utama para petani di Probolinggo.
Ra Fahmi mengkritik calon lainnya, Abdul Rasit, terkait distribusi dan harga pupuk yang dinilai masih tinggi dan sulit dijangkau petani.
“Pertanian adalah sektor terbesar penyumbang PDRB Kabupaten Probolinggo, maka harus benar-benar mendapat perhatian serius. Selama ini banyak keluhan bahwa petani kita masih sulit mendapatkan pupuk dengan harga yang terjangkau,” ujar Ra Fahmi dalam debat.
Menanggapi kritik tersebut, Abdul Rasit menjelaskan bahwa kelangkaan pupuk merupakan dampak dari regulasi pemerintah, di antaranya Permentan Nomor 10 Tahun 2022, Permentan Nomor 1 Tahun 2024, dan Permendag Nomor 04 Tahun 2023, yang mengatur distribusi pupuk bersubsidi melalui e-alokasi.
“Pupuk itu sudah diatur dari pusat melalui e-alokasi, jadi tidak bisa diubah seenaknya. Jika alokasi pupuk untuk petani hanya satu kuintal, ya akan tetap satu kuintal,” jelas Abdul Rasit.
Tak hanya membahas persoalan pupuk, Abdul Rasit juga menyinggung rencana pasangan Gus Haris-Ra Fahmi terkait digitalisasi pelayanan kepada masyarakat.
Ra Fahmi menjelaskan bahwa, jika terpilih, mereka berkomitmen untuk mempermudah layanan digital di setiap desa sehingga masyarakat tidak perlu repot.
“Jika kami ditakdirkan memimpin, kami akan pastikan masyarakat bisa mendapat layanan dengan mudah hanya melalui desa. Tidak perlu jauh-jauh atau ribet,” jawab Ra Fahmi dengan tenang.
Sebagai informasi, Abdul Rasit dikenal luas sebagai ‘bos pupuk’ di Kabupaten Probolinggo. Namun, selama bertahun-tahun, banyak petani yang masih kesulitan mendapatkan pupuk subsidi dengan harga yang sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi).