SUARARAKYATINDO.COM – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memanggil sejumlah pejabat tinggi dari kementerian dan institusi terkait untuk menghadiri pertemuan tertutup di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (7/4/2025).
Pertemuan ini berlangsung di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kebijakan tarif perdagangan terbaru dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Sejumlah pejabat tampak hadir, di antaranya Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza.
Faisol Riza terlihat mengenakan batik cokelat bermotif biru saat tiba di Istana.
Seperti Perry, ia memilih untuk tidak memberikan komentar kepada awak media terkait isi pembahasan pertemuan tersebut dan hanya melambaikan tangan kepada para jurnalis yang menunggu di lokasi.
Kehadiran Wamenperin Faisol Riza di Istana menyusul rapat strategis sebelumnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang membahas kebijakan tarif Trump.
Dalam rapat tersebut, Wamenperin Riza bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan sejumlah perwakilan asosiasi pengusaha mendiskusikan dampak kebijakan tarif 32% yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap Indonesia.
Tarif tersebut dinilai berpotensi menekan daya saing produk ekspor Indonesia, khususnya di sektor industri.
Dalam konferensi pers usai rapat, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah menginstruksikan langkah diplomatik lanjutan untuk merespons kebijakan tersebut.
“Presiden Prabowo sudah mengarahkan, setelah ini kami akan memberikan masukan kepada Amerika untuk kita bisa memberikan respons (negosiasi) terhadap kebijakan tarif tersebut,” ujar Airlangga.
Diskusi lintas kementerian ini juga sejalan dengan sikap bersama negara-negara ASEAN yang sepakat merespons secara kolektif kebijakan perdagangan global yang dinilai merugikan negara berkembang.
Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk melindungi kepentingan nasional melalui upaya diplomasi dan kebijakan strategis.
Pertemuan ini menandakan langkah tegas pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung sektor industri nasional di tengah tekanan global.