Penulis: Atiqurrahman
Membaca perjalanan kepemimpinan Sayyidina Umar bin Khattab membuat hati saya merasa terenyuh. Sebab, betapa sederhana dan tulusnya Sayyidina Umar dalam membimbing, mengayomi dan melayani kepentingan rakyatnya.
Sebagaimana kita ketahui, Sayyidina Umar merupakan khilafah kedua setelah Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dan terpilihnya Sayyidina Umar ditunjuk langsung oleh Abu Bakar sebelum wafatnya, dan kemudian para sahabat membaiatnya.
Potret kesederhanaan dan kepedulian Sayyidina Umar terlihat dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam sepanjang kekhilafahannya. Bahwa Sayyidina Umar lebih mengutamakan kepentingan rakyatnya daripada kepentingan pribadi dan keluarganya.
Dalam suatu waktu, Sayyidina Umar pernah melihat anaknya Ashim ingin memakan daging, tetapi oleh Sayyidina Umar tidak diperbolehkannya, karena menurutnya apabila seseorang mengikuti keinginannya itu sungguh berlebihan.
Ya, itulah sikap Sayyidina Umar, yang mengajarkankan sebuah arti kesederhanaan, ketulusan, dan kebersahajaan dalam kehidupan anaknya.
Bahkan melarang keluarganya untuk tidak terjerumus dalam urusan duniawi (materaliatik). Dan, Sayyidina Umar ini satu-satunya khilafah yang hanya memiliki dua jubah (kain) saja. Itupun satunya milik anaknya.