Example 728x250
Politik

Calonkan Dari Partai PDI Sudah Ada, Benarkah Ganjar Menjadi Lawat Terkuat Muhaimin Iskandar?

263
×

Calonkan Dari Partai PDI Sudah Ada, Benarkah Ganjar Menjadi Lawat Terkuat Muhaimin Iskandar?

Sebarkan artikel ini
Calonkan Dari Partai PDI Sudah Ada, Benarkah Ganjar Menjadi Lawat Terkuat Muhaimin Iskandar?
Muhaimin Iskandar saat Berjalan dengan Prabowo Subianto. (Foto: ig @cakiminow)

SUARARAKYATINDO.COM- Terpilihnya Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP membuat peta perpolitikan Indonesia makin dinamis.

Suhunya pun pasti akan lebih meningkatkan eskalasi rivalitas antar kelompok untuk mengkampanyekan calonnya masing masing.

Lantas, siapakah yang bakal menjadi calon terkuat melawan Ganjar Pranowo yang didukung oleh partai terbesar di Indonesia ini?

Jawabannya mudah: Gus Muhaimin Iskandar. Inilah tokoh muda yang berpotensi besar menjadi lawan kuat Ganjar Pranowo dalam pertempuran perebutan kursi presiden 2024 nanti.

Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini akan jadi kuda hitam yang harus diperhitungkan oleh semua koalisi yang sudah terlebih dahulu berusaha memasarkan para capresnya masing masing.

Kok bisa? Ya, sangat mungkin dan pasti bisa. Bahkan, Gus Muhaimin bisa berpeluang besar terpilih menjadi presiden.

Apalagi jika sampai koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bubar karena Prabowo Subianto berpindah ke lain hati, alias tergiur untuk menjadi calon wakilnya Ganjar Pranowo.

Pasalnya, hal itu akan membangkitkan simpul simpul kekuatan baru perlawanan dari kalangan partai partai berbasis Islam terhadap koalisi –PDIP dan Gerindra—yang pastinya hanya akan menjadikan kekuatan Islam sebagai daya dongkrak, pemanis dan pengaman politik saja.

Lantas, seberapa besarkah kekuatan Gus Muhaimin untuk melawan Ganjar Pranowo?

Mari kita tengok catatan perjalanan politik Ganjar Pranowo. Harus digaris tebal, bahwa kemenangan Ganjar Pranowo pada Pilgub Jateng pada tahun 2018 lalu menyisakan catatan catatan krusial yang harus dikalkulasi secara politik.

Pasangan Ganjar-Yasin sesungguhnya nyaris kalah dan menang tipis dari pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah. Tercatat, Ganjar-Yasin memperoleh persentase 58,78 persen dengan perolehan 10.362.694 suara.

Sementara itu, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah memperoleh persentase 41,22 persen dengan perolehan 7.267.993 suara.

Apa artinya? Artinya, pasangan Ganjar-Yasin yang notabene putra daerah harus berjuang mati matian untuk melawan Sudirman Said dan Ida Fauziyah yang bukan putra daerah.

Poin kedua, Jawa Tengah diklaim sebagai kandang Banteng oleh PDIP sebagai pengusung Ganjar Pranowo.

Sementara Gus Yasin adalah representasi dari kekuatan Nahdliyyin, santri dan putra asli Jawa Tengah juga.

Namun, kolaborasi keduanya pun hanya bisa menang tipis melawan Sudirman Said dan Ida Fauziyah yang tidak memiliki modal politik sebesar Ganjar.

Catatan tersebut mungkin hari ini banyak dilupakan orang dan para pengamat. Padahal jelas, catatan tersebut mengindikasikan lemahnya Ganjar Pranowo sebagai personal yang layak dipertaruhkan.

Bahwa di media sosial Ganjar Pranowo sangat viral dan berbagai survei mengunggulkannya, maka itu adalah soal lain. Sebab, publik kita sudah semakin cerdas dalam mengamati setiap perilaku perilaku pencitraan para politisi di media sosial.

Nah, sekelumit data di atas sudah cukup menjadi modal optimisme Gus Muhaimin untuk memberanikan diri melawan Ganjar Pranowo dengan siapapun pasangannya nanti.

Betapapun, daya lawan Sudirman Said dan Ida Fauziyah pada waktu itu adalah karena mesin politik Partai Kebangkitan Bangsa di Jawa Tengah yang disebut sebut sebagai kandang Banteng ternyata tetap eksis dan berjalan baik. Tentu juga dikarenakan soliditas partai-partai pendukung lainnya.

Pada sisi yang lain, kekuatan Gus Muhaimin Iskandar di Jawa Timur dengan jaringan struktural PKB maupun kultural dan “structural” NU juga layak diperhitungkan.

error: Content is protected !!