Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Politik

Elektabilitas AHY Rendah, Ini Penjelasan Ahmad Ali

×

Elektabilitas AHY Rendah, Ini Penjelasan Ahmad Ali

Sebarkan artikel ini
SUARARAKYATINDO.COM- Sekiranya kita semua sudah mengetahui jika elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masihlah rendah. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan naiknya AHY menjadi partainya semakin solid untuk kedepannya. Selain itu, ada pula sentimen karier politik instan karena merupakan putra mahkota Cikeas. Meskipun sudah menjabat Ketua Umum Partai Demokrat, AHY disebut belum mampu keluar dari bayang-bayang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tidak heran kemudian Partai NasDem terlihat begitu resisten jika AHY dipaksakan menjadi pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024. “Pertanyaannya, kalau tidak dengan itu (AHY) apakah mau tetap dukung Anies?,” ungkap Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali pada 24 Januari 2023. Terkait manuver Demokrat, sekiranya ada satu hal yang menjadi pertanyaan kita semua. Kenapa Partai Demokrat terlihat ngotot mengusung AHY? Apakah Partai Demokrat tidak sadar peluang AHY kecil jika diusung? Apakah manuver politik Partai Demokrat tidak rasional? Meraba Rasionalitas Demokrat Well, sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami apa yang disebut sebagai rasionalitas (rationality). Adam Hayes dalam tulisannya Rational Behavior: Definition and Example in Economics, menjelaskan rasionalitas mengacu pada proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada perumusan pilihan yang dinilai paling bermanfaat pada individu. Menariknya, meminjam penjelasan Francis Fukuyama dalam buku State-Building: Governance and World Order in the 21st Century, rasionalitas pada tingkat individu berbeda dengan rasionalitas pada tingkat organisasi atau kelompok. Fukuyama menerangkan, tujuan organisasi sebenarnya tidak pernah hadir secara jelas karena individu dalam organisasi memiliki penafsiran yang berbeda atas peristiwa atau tujuan tersebut. Perbedaan itu terjadi karena tiap individu memiliki penafsiran sendiri soal yang bermanfaat untuk dirinya. Ini yang disebut rasionalitas kelompok berbeda dengan rasionalitas individu. Nah, sekarang pertanyaannya, pada kasus keheranan banyak pihak karena Partai Demokrat terkesan memaksakan AHY, mungkinkah pihak-pihak yang merasa heran tengah memaksakan rasionalitas individualnya untuk memahami rasionalitas partai mercy sebagai organisasi? Jawaban itu sangat berpotensi bagi Partai berlambangkan mercy itu sebab, kalau mengusung nama AHY sebangai cawapres 2024 kadernya semakin solid untuk kedepannya. Elektabilitas AHY Rendah, ini Penjelasan Ahmad Ali
AHY saat membaca buku. (Foto: Ig @agusyudhoyono)

SUARARAKYATINDO.COM- Sekiranya kita semua sudah mengetahui jika elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masihlah rendah. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan naiknya AHY menjadi partainya semakin solid untuk kedepannya.

Selain itu, ada pula sentimen karier politik instan karena merupakan putra mahkota Cikeas. Meskipun sudah menjabat Ketua Umum Partai Demokrat, AHY disebut belum mampu keluar dari bayang-bayang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Example parallax

Tidak heran kemudian Partai NasDem terlihat begitu resisten jika AHY dipaksakan menjadi pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024. “Pertanyaannya, kalau tidak dengan itu (AHY) apakah mau tetap dukung Anies?,” ungkap Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali pada 24 Januari 2023.

Terkait manuver Demokrat, sekiranya ada satu hal yang menjadi pertanyaan kita semua. Kenapa Partai Demokrat terlihat ngotot mengusung AHY?

Baca Juga:  KPU Kewalahan Dalam Menyusun Jadwal, Ini Kendalanya

Apakah Partai Demokrat tidak sadar peluang AHY kecil jika diusung? Apakah manuver politik Partai Demokrat tidak rasional?

Meraba Rasionalitas Demokrat
Well, sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami apa yang disebut sebagai rasionalitas (rationality). Adam Hayes dalam tulisannya Rational Behavior: Definition and Example in Economics, menjelaskan rasionalitas mengacu pada proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada perumusan pilihan yang dinilai paling bermanfaat pada individu.

Menariknya, meminjam penjelasan Francis Fukuyama dalam buku State-Building: Governance and World Order in the 21st Century, rasionalitas pada tingkat individu berbeda dengan rasionalitas pada tingkat organisasi atau kelompok.

Baca Juga:  Sekolah Pemimpin Perubahan, Kaisar Abu Hanifah: Melanjutkan Estafet Kepemimpinan Demi Kemaslahatan Ummat

Fukuyama menerangkan, tujuan organisasi sebenarnya tidak pernah hadir secara jelas karena individu dalam organisasi memiliki penafsiran yang berbeda atas peristiwa atau tujuan tersebut. Perbedaan itu terjadi karena tiap individu memiliki penafsiran sendiri soal yang bermanfaat untuk dirinya. Ini yang disebut rasionalitas kelompok berbeda dengan rasionalitas individu.

Nah, sekarang pertanyaannya, pada kasus keheranan banyak pihak karena Partai Demokrat terkesan memaksakan AHY, mungkinkah pihak-pihak yang merasa heran tengah memaksakan rasionalitas individualnya untuk memahami rasionalitas partai mercy sebagai organisasi?

Jawaban itu sangat berpotensi bagi Partai berlambangkan mercy itu sebab, kalau mengusung nama AHY sebagai cawapres 2024 kadernya semakin solid untuk kedepannya.