SUARARAKYATINDO.COM – Probolinggo, Kopri Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Probolinggo menyoroti tingginya angka perceraian yang dipicu oleh maraknya pernikahan dini.
Kabupaten Probolinggo kini menempati posisi ketiga tertinggi di Jawa Timur dalam hal pernikahan dini.
Menurut Panitera Hukum Pengadilan Agama Kraksaan, Faruq, jumlah perkara perceraian yang diputus pengadilan pada tahun ini meningkat hingga 199 perkara dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total angka perceraian mencapai 2.334 kasus.
“Masalah ekonomi sering kali menjadi pemicu utama perceraian di seluruh Indonesia, termasuk di Probolinggo. Sebagai daerah dengan tingkat kemiskinan keempat tertinggi di Jawa Timur, banyak pasangan yang tidak mampu mengatasi beban ekonomi dalam rumah tangga,” jelas Faruq.
Ia juga menyoroti kurangnya kesiapan pasangan muda yang menikah di usia dini.
“Pasangan yang menikah muda sering kali belum memiliki kedewasaan fisik maupun psikologis untuk mengelola rumah tangga. Akibatnya, konflik rumah tangga, termasuk kehadiran pihak ketiga, menjadi masalah yang sulit dihindarkan,” tambahnya.
Ketua Kopri PMII Probolinggo, Emi Badriatur Rif’ah, menyatakan bahwa pendidikan mengenai pernikahan perlu lebih diintensifkan.
Ia menilai sosialisasi yang dilakukan pemerintah belum maksimal dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Pendidikan tentang pernikahan yang menyeluruh sangat penting agar masyarakat memahami esensi pernikahan serta tantangan yang akan dihadapi. Kami dari Kopri PMII Probolinggo mengusung tema besar ‘Mengadvokasi Pernikahan Dini’ sebagai bentuk perhatian terhadap masalah ini,” kata Emi.
Ia juga menambahkan bahwa pernikahan dini berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menciptakan konflik rumah tangga yang disebabkan oleh kesenjangan ekonomi dan kurangnya kematangan pasangan.
Melalui edukasi dan advokasi, Kopri PMII berharap mampu membantu menurunkan angka pernikahan dini serta perceraian di Kabupaten Probolinggo, demi menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan harmonis.