SUARARAKYATINDO.COM, Probolinggo – Suasana sejuk di kawasan Lava Hill Resort, Kecamatan Sukapura, pada Minggu (5/10/2025) menjadi saksi lahirnya sejarah baru di Jawa Timur. Di tempat itulah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo secara resmi menyerahkan hibah tanah dan gedung kantor kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum Bawaslu Kabupaten Probolinggo.
Langkah ini bukan sekadar seremoni administratif, melainkan simbol kuat komitmen daerah dalam memperkokoh demokrasi. Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, mewakili Bupati Probolinggo, bersama Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Yusuf.
Acara tersebut juga dihadiri anggota Bawaslu Provinsi Jatim Dwi Endah Prasetyowati, jajaran Forkopimda, perwakilan partai politik, serta sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).
Kegiatan ini dirangkai dalam agenda penguatan kelembagaan Bawaslu Kabupaten Probolinggo dengan tema “Pelayanan Informasi Hukum PPID dan JDIH sebagai Wujud Merawat Demokrasi Menuju Bawaslu Terpercaya.”
Sekda Ugas Irwanto menyebut, pemberian hibah tersebut menjadi wujud nyata bahwa pemerintah daerah ingin memberi ruang dan dukungan penuh kepada lembaga pengawas pemilu agar dapat bekerja maksimal.
“Kami ingin Bawaslu bisa menjalankan fungsinya tanpa kendala fasilitas. Demokrasi yang sehat tidak bisa tumbuh tanpa pengawasan yang kuat,” ujar Ugas.
Ia menegaskan, dukungan itu tak berhenti pada pemberian aset semata. Ke depan, Pemkab Probolinggo juga akan memperkuat kerja sama dengan Bawaslu melalui berbagai program pendidikan politik dan pengawasan partisipatif masyarakat menjelang pemilu.
“Hibah ini bukan hanya soal gedung dan tanah, tapi juga bentuk tanggung jawab moral kami untuk menjaga marwah demokrasi di daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Yusuf, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Ia menyebut langkah Pemkab Probolinggo sebagai terobosan pertama di Jawa Timur, bahkan bisa menjadi inspirasi bagi kabupaten dan kota lain.
“Baru Probolinggo yang berani mengambil langkah konkret seperti ini. Ini bukan hanya sejarah baru bagi Bawaslu, tapi juga teladan bagi daerah lain dalam memperkuat kelembagaan pengawas pemilu,” ujarnya.
Bagi Bawaslu, hibah tersebut lebih dari sekadar fasilitas. Ia menjadi pondasi simbolis tentang sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga pengawas pemilu dua elemen penting yang saling menopang untuk memastikan pesta demokrasi berjalan jujur, adil, dan bermartabat.






