Daerah  

Parah! PMK Semakin Meluas, Bali Langsung Lockdown

Parah! PMK Semakin Meluas, Bali Langsung Lockdown
Peternak sapi Bali mempersiapkan sapi untuk di kirim ke luar Bali. (Foto; Nasional Bali)

SUARARAKYATINDO.COM, Bali – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali melakukan lockdown karena penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) semakin meningkat.

Sebelumnya, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah menjadi keresahan warga karena begitu cepat penyebarannya, dan juga sudah hampir hari qurban.

aktivitas pengiriman hewan ternak ke luar Bali imbas ditemukan puluhan ekor sapi positif penyakit kuku dan mulut (PMK) di sejumlah wilayah di Bali.

“Kita mulai hari sudah lokcdown. Tidak boleh (pengiriman hewan ternak ke luar Bali) dan sudah ada surat dari kementerian. Kita lockdown dulu,” kata Dr I Wayan Sunada selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Sabtu, 2/7/2022.

Selain melockdown aktivitas pengiriman sapi, pihaknya juga akan menutup akses hewan ternak di sekitar wilayah yang terdampak PMK agar wabah tersebut tidak menyebar ke wilayah lainnya.

Namun, di tempat lain di wilayah Bali yang masih bebas PMK, para pertenak masih bisa melakukan aktivitas pengiriman hewan ternak di wilayah Bali.

Baca Juga:  Ranting Ansor Desa Mandala Gelar Pelantikan, Ini Harapan Ketua

“Kita lockdown pergerakan ternak di situ (terdampak wabah PKM) tidak boleh dan yang di tempat-tempat lain kan masih bersih (itu boleh),” imbuhnya.

Ia juga menyatakan, untuk stok sapi di Bali terutama bagi Hari Raya Idhuladha sangat mencukupi dan tidak kekurangan dan saat ini disiapkan 6 ribu ekor untuk kebutuhan konsumsi daging sapi.

“Kita punya kuota sapi 60 ribu per tahun. Baru terserap di catur wulan pertama, kita pasang itu 20 ribu. Artinya, ternak 60 ribu dibawa keluar, 60 ribu per tahun untuk di luar Bali untuk kebutuhan di daerah sendiri lebih cukup. Yang masih sisa kuota 6 ribuan dan cukup banget,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, sepanjang tahun 2022 atau sebelum ditemukan wabah PMK sudah ada 46 ribu ekor sapi dikirim ke luar Bali. Yaitu, ke Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Baca Juga:  Ratusan Mahasiswa Probolinggo Gelar Aksi Tolak RKUHP di Gedung DPRD Probolinggo

Pihaknya juga menegaskan bahwa pengiriman sapi akan kembali dilakukan keluar Bali setelah Bali bebas PMK.

“Kita bekerja dulu, kita optimis, kita buat Bali menjadi hijau kembali, kita bersihkan dulu. Kalau (bebas PMK) baru kita minta arahan pimpinan lagi. Kita kerja keras untuk membebaskan Bali dari PMK,” ujarnya.

Seperti yang diberitakan, Pulau Bali yang sempat dinyatakan bebas dari penyakit kuku dan mulut (PMK), akhirnya dinyatakan positif terjangkit PMK dan untuk sementara dari hasil pemeriksaan laboratorium sudah 63 ekor sapi yang positif PMK di Bali.

“PMK sudah masuk ke Bali. Hanya ada 63 kasus,” kata Wayan.

Puluhan ekor sapi yang positif PMK tersebar di tiga Kabupaten di Pulau Bali pertama ada di Kabupaten Gianyar, ada 38 kasus, Kabupaten Buleleng 21 kasus dan Kabupaten karangasem ada 4 kasus.

Tinggalkan Balasan