Menu

Mode Gelap
Gubernur Khofifah Jelaskan Alur Dana Hibah Saat Jalani Pemeriksaan Oleh KPK Selama 8 Jam KPK Bantah Beri Perlakuan Istimewa kepada Gubernur Khofifah dalam Pemeriksaan Kasus Hibah Pokmas Tak Hanya Kasus Dana Hibah, Khofifah Indar Parawansa Juga di Periksa Perkara Lamongan Istri Anggota TNI Diduga Tipu Arisan dan Investasi DAPIN, Ratusan Korban Rugi Hingga Rp13 Miliar DPRD dan Pemkab Probolinggo Sepakati KUA-PPAS Perubahan APBD 2025, Pabrik Paving dan Bonus Atlet Jadi Sorotan Gubernur Khofifah Diperiksa KPK Terkait Kasus Pokmas Jatim, Dijadwalkan Besok di Mapolda

Daerah

Preman di Probolinggo Ngaku Dekat Bupati Terpilih, Babak Belur Dihajar Massa

badge-check


					Preman di Probolinggo Ngaku Dekat Bupati Terpilih, Babak Belur Dihajar Massa Perbesar

SUARARAKYATINDO.COM – Probolinggo, Seorang pria bernama Agus, warga Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, menjadi bulan-bulanan massa usai kedapatan melakukan pemalakan terhadap pedagang kaki lima (PKL) di rest area Stadion Gelora Merdeka Kraksaan.

Insiden ini terjadi pada Minggu (5/1/2025) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.

Dalam aksinya, Agus mengaku sebagai orang dekat Bupati Probolinggo terpilih, dr. Moh Haris Damanhuri atau yang akrab disapa Gus Haris.

Namun, pengakuan tersebut tak menghentikan amarah warga yang sudah geram dengan perilakunya.

Kasus ini mencuat setelah istri Agus, Halimatus Sakdiyah (38), melaporkan insiden pengeroyokan tersebut ke Polsek Kraksaan pada Minggu sore.

“Betul, laporan sudah kami terima. Saat ini, kami sedang menyelidiki lebih lanjut,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kraksaan, Iptu Djuwantoro Setyowadi, Senin (6/1/2025).

Ketua Paguyuban PKL Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, Didik Tri Wahyudi, mengungkapkan bahwa Agus telah sering memalak para pedagang selama dua bulan terakhir.

Agus kerap meminta uang, rokok, atau barang dagangan, bahkan tak segan merusak barang dagangan jika keinginannya tidak dipenuhi.

“Dia sering meminta uang Rp15 ribu atau rokok. Kalau tidak dikasih, barang dagangan kami dirusak. Bahkan, dia mengancam bahwa PKL akan ditutup setelah Gus Haris dilantik,” ujar Didik.

Puncak kekesalan warga terjadi saat Agus memaksa mengambil empat porsi jamur krispi milik salah satu pedagang.

Penolakan pedagang atas kerugian sebesar Rp40 ribu memicu cekcok yang berujung pada pengeroyokan.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Tak Hanya Kasus Dana Hibah, Khofifah Indar Parawansa Juga di Periksa Perkara Lamongan

10 Juli 2025 - 13:38 WIB

Tak Hanya Kasus Dana Hibah, Khofifah Indar Parawansa Juga di Periksakan Perkara Lamongan

DPRD dan Pemkab Probolinggo Sepakati KUA-PPAS Perubahan APBD 2025, Pabrik Paving dan Bonus Atlet Jadi Sorotan

9 Juli 2025 - 23:04 WIB

Korban Investasi Bodong Soroti Peran Suami Luluk Nuril, Ikut Cawe-cawe dan Menikmati Hasil

9 Juli 2025 - 15:42 WIB

Suami Luluk Nuril di Duga Ikut Cawe-cawe Dalam Bisnis Bodong ini, Simak Keterangannya

Kuasa Hukum Korban Selebgram Luluk Nuril Dilaporkan ke Polres Probolinggo

9 Juli 2025 - 15:14 WIB

Selebgram Luluk Nuril Dituding Lakukan Penipuan Berkedok Bagi Hasil, Kuasa Hukum Korban di Probolinggo Tempuh Jalur Hukum

Diduga Terjerat Investasi Bodong, Seorang Ibu di Pasuruan Tak Kunjung Terima Uang Selama 2 Tahun

9 Juli 2025 - 15:14 WIB

Trending di Daerah
error: