Kolom  

Puisi Mas Dewa,”Hari Pahlawan Untuk Siapa?”

Puisi Mas Dewa,"Hari Pahlawan Untuk Siapa?"
Penjajahan yang begitu kejam bagi masyarakat Indonesia. (Foto; Ilustrasi)

Oleh; Mas Dewa

Hari Pahlawan Untuk Siapa ?

“Kita sedang dijajah
Siapa bilang kita sudah merdeka
Merdeka hanya untuk para birokrat!”

Seorang orator dengan gagah menyampaikan aspirasinya
Dengan segenap jiwa dan raga
Entah beneran atau pesenan
Siapa yang tau

Si petani berkata
Masa dulu untuk makan saja susah
Sekarang sudah serba mewah
Semua serba teratur
Kecuali bantuan
Masih tersendat – sendat

Kendaraan lalu – lalang
Aktivitas berjalan seperti semestinya
Apakah mereka tau hari ini ada peringatan apa ?
Mungkin mereka tau. Dan tau saja.

Dibeberapa daerah menyuarakkan suara, merdeka!
Dilampu merah, para pengemis dan pengamen melaksanakan tugasnya masing – masing sambil menggerutu :
“Hari pahlawan macam apa ini ? Para petinggi melaksanakan kepentingannya masing – masing. Mengadakan acara seminar, pelatihan, dan lain semacamnya yang hanya akan memakan anggaran tambahan. Dan rakyat seperti kami, masih seperti ini saja. Di usir dan dibuang. Patriotisme macam apa ini ?”

Baca Juga:  Puisi Umi Nurhayati, "Orang Bilang"

Hal sepele
Yang masih disepelekan
Lalu kesejahteraan untuk siapa ?

Perjuangan para pahlawan terdahulu
Menjaga dan memperjuangkan kemerdekaan
Mengucur darah
Mempertaruhkan nyawa
Tak peduli hal itu
Dikepalanya hanya untuk kemerdekaan dan mengusir penjajah
Agar anak cucunya bisa hidup aman sentosa
Tapi itu hanya tinggal cerita
Penjajahan terus berlanjut
Peperangan masih terus digencarkan

Baca Juga:  Kegagalan Intelektual Rocky Gerung

Menjajah kaum tertindas
Berperang melawan penguasa

Pahlawan
Tidak masih belum menjadi sejarah

Perlawanan harus terus dikibarkan
Agar penguasa sadar
Bahwa ia tak bisa semena – mena

Kita rakyat kecil
Tidak bisa ambil diam saja
Sebab,
kemerdekaan milik seluruh rakyat indonesia
Kemerdekaan adalah hak segala bangsa

Supaya cita – cita negara dan para pahlawan
Tidak hanya jadi cerita belaka!

Tinggalkan Balasan