SUARARAKYATINDO.COM – Probolinggo, Pesantren kini bukan hanya tempat belajar agama, tetapi juga pusat inovasi sains dan teknologi.
Hal ini dibuktikan melalui Excellent Festival of SMA Unggulan Haf-Sa (Exfesh) 2025, yang sukses menarik peserta dari seluruh Indonesia.
Kegiatan yang sebelumnya hanya digelar untuk tingkat Jawa Timur ini kini meningkat ke tingkat nasional, melibatkan 421 sekolah dari berbagai provinsi.
Yang membuat Exfesh 2025 semakin menarik adalah kompetisi riset tingkat nasional di bidang sains, teknologi, dan sosial.
Para peserta harus mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan para juri bergengsi, termasuk Prof. Dede Djuhana, M.Si., Ph.D (Dekan FMIPA UI) dan Prof. Dr. Ahmad Taufiq (Guru Besar Universitas Negeri Malang).
Dekan FMIPA UI, Prof. Dede Djuhana, bahkan menilai bahwa SMA Unggulan Haf-Sa memiliki keunggulan berbasis riset yang membuka peluang besar bagi siswanya untuk melanjutkan studi di UI.
“Dengan dasar Science and Technology yang kuat, lulusan SMA Unggulan Haf-Sa bisa masuk ke berbagai fakultas di UI, seperti MIPA, Kedokteran, maupun Ekonomi,” ungkapnya.
Selain itu, para pemenang lomba berkesempatan mendapatkan golden ticket masuk ke Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Hafshawaty Zainul Hasan (Unhasa), dan Universitas Zainul Hasan Genggong (Unzah), serta peluang beasiswa penuh di Unhasa dan Unzah Genggong.