Sang Pengayom Dari Timur
Berdiri di tepi samudra Banyuwangi, kau teguh,
Ombak menderu syair perjuangan panjangmu.
Dari lereng Ijen yang menyemburkan semangat,
Hingga kopi Bondowoso, harum kerja nyatamu.
Situbondo, tanah kelahiranmu bersaksi,
Jeruk emasnya maniskan perjuangan sejati.
Laku santri, tawadhu’, mengalir dalam darah,
Berselimut Nahdlatul Ulama, berkhidmah tanpa lelah.
Di gelanggang PKB, kau bawa suara rakyat,
Mengakar kuat, membelah jalan yang terjal.
Lima puluh musim telah kau tapaki dengan tabah,
Menjadi tiang Pancasila, berbakti tanpa salah.
Di ruang sidang Komisi VI, suaramu menggelegar,
Membela nelayan, petani, pedagang kecil nan jujur.
Dari rawa Baluran hingga perkebunan Situbondo,
Kaki-kakimu menapak, mendengar setiap rintih rindu.
Advokasi jadi senjata, kebijakan jadi perisai,
Mengalirkan keadilan bagai sungai yang tak kunjung kering.
Malam ini, bulan purnama menyinari tapal batas,
Limapuluh tahun cahaya memayungi langkahmu yang tegas.
Terima kasih, Kang Mas, atas pengabdian tanpa jeda,
Bagi Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo yang tercinta.
Semoga Allah limpahkan rahmat, umur panjang yang berkah,
Dan kekuatan untuk terus mengayom, membela tanah air.
Selamat Ulang Tahun, Saudaraku, Sang Pengayom dari Timur!
Salam hangat dari saudara semuslim, *Mahendra Utama*.
_Bandarlampung, 10 Juni 2025_