SUARARAKYATINDO.COM- Isu yang mengatakan Nahdlatul ulama (NU) Harus Jauh dari Partai Kebangkitan Bangsa itu adalah orang lupa akan sejarah PKB dan NU.
Hal itu juga di benarkan oleh Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj. Bahwa orang yang menyebut seperti itu adalah orang yang tidak senang terhadap Muhaimin Iskandar.
Pernyataan yang menyebut NU harus jauh dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurut Said, pernyataan tersebut hanya diucapkan oleh orang yang melupakan sejarah antara PKB dan NU.
“Itu (yang mengeluarkan pernyataan) karena enggak senang dengan Pak Muhaimin barangkali yang ngomong gitu itu. Ketuanya siapapun NU, ketua siapapun PKB, tidak boleh itu dihilangkan dari ingatan kita,” ujar Said di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Senin, 30 Januari 2023.
Sejarah lahirnya PKB
Dalam Sarasehan Nasional Satu Abad NU, Said membeberkan sejarah lahirnya PKB. Said menyebut dirinya bersama dengan Ma’ruf Amin, M Dawam Anwar, M Rozky Munir, dan Ahmad Bagja berada di Tim 5 yang mendirikan PKB pada tahun 1998.
Tim tersebut, klaim Said, memiliki Surat Keputusan dari Ketua Umum PBNU saat itu, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yang menggagas partai politik untuk menaungi aspirasi warga NU, partai ini kelak menjadi PKB. Dalam kerjanya, Said menyebut Tim 5 dibantu oleh Tim 9 yang anggotanya juga berlatar belakang kader NU, salah satunya adalah Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB saat ini.
“Tanpa Tim 5 ga ada PKB pada waktu itu. Saya jurkam nasional nomor 1 di TV, debat dengan Andi Arief, moderatornya Salim Said. Saya masih ingat, kampanye ke mana-mana yang ga ada amplopnya. Lillahi Ta’ala aja,” kata Said.
PKB adopsi mazhab di PBNU
Selain itu, Said menyebut PKB juga banyak mengadopsi mazhab yang ada di PBNU, seperti misalnya ahlussunnah waljamaah atau mengikuti dan berpegang teguh dengan sunnah Nabi. Menurut Said, hanya PKB yang menganut hal tersebut.
Selain mahzab, Said menyebut struktur organisasi PKB serupa dengan PBNU. Seperti misalnya memiliki lembaga yang punya otoritas mutlak, yakni rais aam di PBNU dan dewan syuro di PKB.
“Jadi PKB adalah NU, NU adalah PKB, harus kita dengungkan itu, ga boleh surut, ga boleh kendor,” kata Said.
Jadi, NU dengan PKB ini selalu sinergis dalam urusan apapun. Sebab, kalau itu ada kelemahan pasti ada ke surutan untuk kedepannya.