SUARARAKYATINDO.COM – Probolinggo, Warga Desa Brabe, Kecamatan Maron, Probolinggo, mengeluhkan dampak negatif dari aktivitas tambang galian C yang digunakan untuk proyek strategis nasional (PSN) Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi).
Getaran akibat penggalian tambang menyebabkan rumah-rumah warga retak, serta debu dan jalan licin yang membahayakan pengguna jalan.
Tambang tersebut hanya berjarak sekitar 3 meter dari permukiman warga, sehingga aktivitasnya menimbulkan dampak langsung terhadap kondisi rumah dan lingkungan sekitar.
Salah satu warga Desa Brabe mengungkapkan keresahannya akibat rumahnya mengalami retak parah akibat getaran dari tambang.
“Saya bingung mau meminta pertanggungjawaban ke siapa? Rumah saya sudah banyak yang retak parah akibat aktivitas tambang proyek Tol Probowangi,” keluhnya pada Minggu (2/2/2025).
Ia mengaku telah berulang kali mengadukan masalah ini, tetapi belum mendapatkan tanggapan dari pihak perusahaan tambang maupun pengelola proyek tol.
“Proyek tambang ini sangat meresahkan warga. Seharusnya ada tanggung jawab dari pihak terkait untuk mengecek dan memperbaiki rumah-rumah yang terdampak,” tambahnya.
Selain kerusakan rumah, warga juga mengeluhkan dampak lingkungan dari aktivitas tambang. Truk-truk besar yang melintas di jalanan desa menyebabkan debu tebal saat musim panas dan jalanan licin saat hujan.
“Kalau panas, debunya sangat banyak sampai masuk ke rumah-rumah. Kalau hujan, jalan jadi licin dan sudah banyak warga yang jatuh akibat kondisi ini,” ujarnya.
Warga berharap pihak perusahaan tambang dan pengelola proyek tol segera memberikan solusi dan kompensasi atas dampak yang mereka alami.
Masyarakat juga meminta pemerintah daerah turun tangan dalam menangani masalah ini sebelum kerusakan semakin parah.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan tambang maupun pengelola proyek Tol Probowangi terkait keluhan warga.