SUARARAKYATINDO.COM- Anggota Komisi VII DPR RI fraksi PDIP, Adian Napitupulu mengatakan bahwa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) lebih besar di zaman Susilo Bambang Yudhoyono ketimbang pada era Presiden Jokowi.
Respon itu tak lain menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait bantuan langsung tunai (BLT) di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebagaimana diketahui, sebelumnya AHY sempat membandingkan berbagai proyek di era Presiden Joko Widodo hanya “tinggal gunting pita” karena sudah dimulai di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI fraksi PDIP, Adian Napitupulu, turut merespons soal pernyataan AHY tersebut.
Menurutnya, ada perbedaan antara Bantuan Tunai Langsung (BLT) era pemerintahan SBY dengan Jokowi.
“BLT era SBY itu beda, kenapa? Naiknya BBM di era SBY itu 259 persen. Di era Jokowi BBM cuma naik 54 persen, ada selisih 205 persen kenaikan antara SBY dan Jokowi. Lebih tinggi 200 persen di jaman SBY dibandingkan Jokowi,” kata Adian, Jumat (16/9/2022).
“Orang bilang pada saya, itu kan presentase. Ya angkanya berapa? zaman Presiden SBY kenaikan BBM itu Rp 4.190, di jaman Presiden Jokowi Rp 3.500. Selisihnya Rp 1.190, jadi lebih banyak di zaman SBY. Kalau kenaikan BBM sampai 254 persen siapapun boleh menangis untuk itu,” lanjutnya.