Scrol untuk membaca
Example 728x250
Kolom

Diskusi Sedulur Tunggal Kopi Penjara patriarki

242
×

Diskusi Sedulur Tunggal Kopi Penjara patriarki

Sebarkan artikel ini
Diskusi Sedulur Tunggal Kopi Penjara patriarki
Sedulur Tunggal Kopi dalam rutinitas. (Foto; SRI)

Oleh; Jhon Qudsi
Rektor UNIKA ( Universitas Kehidupan )

Permasalahan patriarki menjadi hal yang kompleks, sebab posisi lelaki menempati prioritas utama di dalam realitas sosial masyarakat yang sudah sedemikian mengakar sehingga sulit untuk mencapai kesetaraan hak jika seorang perempuan memperjuangkan emansipasinya lantaran masih terbelenggu oleh kebudayaan yang terbilang kolot

Padahal di dalam sektor pendidikan, perempuan lebih mendominasi tetapi dalam posisi strategis posisinya seringkali terjegal, hal yang paling mendasar adalah, banyaknya perempuan enggan bersuara terhadap haknya untuk mencapai kesetaraan, menurut saya ini sangatlah ironis

Tantangan seorang perempuan ketika terpinggirkan oleh norma agama dan budaya yang sering kali di salah tafsirkan, ada semacam ketakutan dan justifikasi penghakiman dari masyarakat sehingga perempuan terkadang ddiidentikkan dengan ruang domestik, macak, nanak dan manak, atau dapur, kamar, sumur

Penjara patriarki adalah semacam respon dari kaum lelaki, benarkah hal itu terjadi, ketika peranan di dalam jabatan sosial atau pekerjaan seorang perempuan mampu menggantikan seorang lelaki, ataukah perempuan sendiri yang membunuh haknya sehingga mereka tidak mengerti kalau lelaki dan perempuan adalah sebagai manusia yang mempunyai peranan yang sama tetapi berbeda

Mari kita berfikir jernih tentang kesetaraan gender di dalam realitas sosial yang terjadi, perlu adanya kesadaran bagi kaum lelaki supaya menghendaki secara toleransi jika seorang perempuan mempunyai jabatan sosial dan pekerjaan yang statusnya lebih dari dirinya, tanpa harus di hujat sisi kemanusiaannya

Mengingat seorang perempuan, di dalam kasus seksual dan kekerasan dalam rumah tangga banyak menimpa mereka, posisi perempuan dalam hal ini menjadi korban, penjara patriarki bukanlah suatu tema yang memarjinalkan kaum lelaki, tetapi apakah sanggup, jika perempuan menempati posisi strategis di dalam kekuasaan dan jabatan, mungkinkah seorang lelaki akan terganggu

Tentu hal ini menjadi pertanyaan yang menghantui kaum lelaki yang patriarki, karena feminisme sudah mulai gencar di suarakan oleh kalangan perempuan, tetapi banyak menuai pertentangan dari kalangan agamawan konservatif dan masyarakat sehingga tantangan ke depan harus lebih di galakkan gerakan revolusioner sebagai kesadaran sosial agar setara haknya

Sebelumnya saya telah melakukan wawancara dengan saudara Mudasir terkait dengan penjara patriarki

1. bagaimana pandangan terhadap penjara patriarki ?

Patriarki adalah budaya lama dan banyak mengungkung mental wanita untuk ikut serta berperan di ranah publik sehingga dampak negatifnya sangat membahayakan diantaranya pada aspek pendidikan ketika tidak menjadi prioritas utama kaum hawa karena perannya dikesampingkan

2. kira-kira penjara patriarki akan memunculkan gerakan feminisme, bagaimana pandangan menurut anda?

Kaum hawa mulai menyadari tindakan diskriminatif itu pada abad 18 sehingga memunculkan gerakan feminisme pertama di amerika dan tentunya itu merupakan prestasi besar kaum wanita, demi memperingati itu diadakanlah woman word day

3. hal apa yang menghambat atau menjadi tantangan bagi seorang perempuan ketika haknya tertindas dalam kebudayaan patriarki

Perbedaan seorang wanita dan laki laki hanya terletak dalam segi biologisnya, maka dari itu tidak ada hambatan secara internal wanita itu sendiri, katakanlah ibu kartini beliau dengan berani menggaungkan pemikiran feminisme ditengah kebudayaan feodal

4. Patriarki VS Feminisme atau justru saling melengkapi

Yang penting jangan sampai terjangkit bias feminisme karena feminisme hanya sebagai konsep pemikiran dimana ada beberapa cabang antara lain feminisme liberalis,sosialis,radikalis, maka jadilah feminisme yang masih tetap dalam koridornya

error: Content is protected !!