Hukum  

Kerren! Ada Apa Dengan Johnny G. Plate, Sampai Presiden dan Wakil Presiden Angkat Bicara

Kerren! Ada Apa Dengan Johnny G. Plate, Sampai Presiden dan Wakil Presiden Angkat Bicara
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat berfoto bersama dengan Jokowi. (Foto: ig @johnnyplate)

SUARARAKYATINDO.COM- Penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan menara BTS 4G di Kemenkominfo masih terus bergulir. Hal itu langsung di respon oleh Presiden dan Wakil Presiden.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghormati proses hukum yang berlaku dalam pengusutan kasus korupsi Tower BTS BAKTI Kominfo 1, 2, 3, 4, 5 yang tengah ditangani oleh Kejaksaan Agung.

Pernyataan Jokowi ini menanggapi pemeriksaan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate hari ini.

“Ya kita hormati, semua proses hukum kita hormati. Semua proses hukum kita hormati kepada siapapun,” ujar Jokowi pada Rabu, 15/03/ 2023.

Baca Juga:   Kendaraan Tidak Langsung Bodong Meskipun Mati 2 Tahun, Tetap Ada Peringatan Terlebih Dahulu

Tak hanya Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga mengingatkan kepada segenap para pejabat bahwa dalam pengelolaan anggaran di harapkan berhati-hati karena hari ini sudah ada pemeriksaan.

“Ya supaya semua pejabat-pejabat hati-hatilah ya, sebab sekarang mulai ada pemeriksaan-pemeriksaan, saya kira itu,” kata Ma’ruf dalam keterangan pers di Jombang, Rabu (15/3/2023).

Kejaksaan Agung pernah memeriksa Johnny dalam penyidikan kasus BTS Kominfo pertama kali pada Selasa, 14 Februari 2023. Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus memeriksa Johnny selama 10 jam. Ada 51 pertanyaan yang diajukan kepada Johnny G. Plate seputar perencanaan hingga evaluasi proyek BTS Kominfo.

Baca Juga:   Alasan-alasan Irjen Ferdy Sambo Saat di Panggil Bareskrim Polri Terkait Dugaan Kasus Brigadir J

Proyek pembangunan BTS di Kominfo dilaksanakan oleh Badan Layanan Usaha Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi alias BAKTI yang berada di bawah Kominfo.

Pembangunan BTS 4G merupakan proyek tahun jamak yang menelan biaya hingga Rp 11 triliun. Proyek ini meliputi pembangunan sekitar 9.000 tower pemancar di ribuan desa dan kelurahan di Indonesia yang berada di daerah terdepan, terluar, dan terpencil (3T).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *