Menu

Mode Gelap
Pemkab Lumajang Tertibkan Tambang Pasir Ilegal demi Lindungi Lingkungan dan Masyarakat Lepas Kontingen Porprov Jatim IX, Wabup Fahmi: Jaga Sportivitas dan Raih Prestasi Diduga Langgar Aturan, Satu Unit Truk Tangki BBM Diamankan Polres Probolinggo Ketua PCNU Pamekasan Meninggal Akibat Kecelakaan di Tol Pasuruan- Probolinggo, Simak Kronologinya 100 Hari Kerja Gus Haris dan Ra Fahmi, Simak Pembangunan yang Sudah di Lakukan Kecelakaan Maut di Banyuyanyar Probolinggo, Pengendara Motor Tewas di Tempat

Kolom

Puisi Tan Hamzah, “Revolusi”

badge-check


Ilustrasi revolusi yang berdampak perubahan. (Foto; Istimewa) Perbesar

Ilustrasi revolusi yang berdampak perubahan. (Foto; Istimewa)

OLEH; TAN HAMZAH

VXI
Ia bangun mendahului merah fajar
Sambil menyiapkan sekeranjang buah pisang
Yang kuning merona
Bagai tangisan sepasang muda yang kasmaran
Lalu menerobos gelapnya jalan setapak yang sepi
Melangkah hati-hati diantara rumput yang tertidur pulas
Dan bunga yang setengah mekar
Lima kilo ia jalan kaki
Menuruni perbukitan yang diselimuti kabul tebal
Dan embun yang kedinginan
“mereka sedang solat malam, mereka sedang sujud, dan aku harus menjemput rejekiku di tepi pasar maesan”
Sampai di pasar
Ia membariskan pisang-pisang itu
Bagai sekelompok pleton barisan
Yang berjejer rapi, siap menerima perintah dari komandan
“satu sisir pisang ambon/5000”
“satu sisir pisang raja/20000”
“satu sisir pisang mas/3000”
Satu persatu pisang itu laku
Menjelang pukul 06.00
Dagangannya habis terjual, ia kembali pulang
Di tengah jalan ia menyapa bunga yang baru mekar utuh

Revolusi
Malam telah mulai bersulang
Menenggak arak dari manis senyummu yang memabukkan
Sambil bercerita tentang gadis gadis Teheran
Yang melepas jilbabnya
Lalu melemparnya pada jubah Khomeini
Juga bercerita tentang anak-anak Afghanistan
Yang membuat bom dari roti gandum
Revolusi katamu, sambil mengangkat gelas

Reina
Kau berlindung di balik kerudung hitam manis dan lucu
Sambil menghisap rokok kretek ke tiga
Sambil membaca zetkin
Sambil mengorek-ngorek kata ilmiah dan bersahaja
Kau berlindung juga dibalik sweater warna putih tulang
Sambil menahan angin timur
Sambil menahan jam larut
Kau berlindung dibawah manis senyummu

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Selat Sunda: Perahu Kertas Negeri

31 Mei 2025 - 17:47 WIB

Selat Sunda: Perahu Kertas Negeri

Untuk Faisol Riza: Lanskap Perjuangan

27 Mei 2025 - 18:05 WIB

Polemik Pilkades Sampang

8 Mei 2025 - 12:40 WIB

Lentera Literasi: Suara Pemuda Probolinggo

23 April 2025 - 08:21 WIB

Tarif Parkir di Gelora Merdeka: Tanda Tanya atas Keberpihakan Pemkab Probolinggo

17 April 2025 - 10:51 WIB

Trending di Berita Probolinggo
error: